Laba bersih Bank CIMB Niaga turun 11,2% di semester I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan perlambatan kinerja pada semester I 2020. Laba bersih konsolidasi CIMB Niaga turun 11,2% menjadi Rp 1,74 triliun dari Rp 1,96 triliun pada paruh pertama tahun sebelumnya.

Penurunan laba bersih tersebut seiring dengan penurunan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) 1,7% secara year on year (yoy) menjadi Rp 6,2 triliun dan meningkatnya beban operasi selain bunga 11,9% menjadi Rp 7,5 triliun akibat kenaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 75% menjadi Rp 2,59 triliun.

Penyaluran kredit bank BUKU IV ini per Juni 2020 mengalami kontraksi 2,3% yoy menjadi Rp 186,08 triliun dari Rp 190,5 triliun pada periode yang sama tahun 2019. Kredit konsumer CIMB Niaga masih tumbuh 5,4% menjadi Rp 53,88 triliun, tapi kredit segmen UMKM turun 7% menjadi Rp 20,12 triliun, kredit komersial turun 12,8% menjadi Rp 40,45 triliun dan kredit korporasi tumbuh 0,3% menjadi Rp 71,63 triliun.


Baca Juga: Setor tunai tanpa kartu di ATM CIMB Niaga mudah dan cepat, begini caranya

Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga tercatat tumbuh 3% yoy menjadi Rp 203,69 triliun. Dana murah (CASA) menyumbang porsi 61% atau sebesar Rp 124,32 triliun. Ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang rasio CASA baru mencapai 53,89%.

Dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan CIMB Niaga per Juni 2020 tercatat tumbuh 16,6%. Sedangkan deposito turun 13% menjadi Rp 79,37 triliun.

Di segmen perbankan syariah, Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp33,9 triliun  atau tumbuh 21,4% yoy dan DPK tumbuh 18,6% menjadi Rp 32,2 triliun.

Baca Juga: Terimbas pandemi, CIMB Niaga Auto Finance tunda ekspansi

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, banyak sektor usaha yang dihadapkan dengan tantangan akibat pandemi Covid-19. Sehingga selama pandemi ini, fokus utama CIMB Niaga memang diprioritaskan untuk menjaga kualitas aset dan membantu nasabah terdampak.  

"Pada saat yang bersamaan, kami juga mengedepankan tindakan pencegahan yang ekstra untuk melindungi kesehatan dan keamanan karyawan, serta fokus pada likuiditas, kecukupan modal, dan menjaga efisiensi operasional Bank.” kata Tigor dalam siaran pers, Minggu (2/8).

Capital adequacy ratio (CAR) CIMB Niaga masih terjaga baik di level 19,97% walaupun tercatat menurun dari periode Juni 2019 sebesar 20,59%. Non performing loan (NPL) secara gross naik dari 2,87% menjadi 3,89% dan secara net naik dari 1,5% menjadi 1,87%.

Baca Juga: Tarik tunai tanpa kartu di ATM CIMB Niaga bisa, begini caranya

Tigor menambahkan, CIMB Niaga akan terus meningkatkan digital engagement dengan para nasabah dengan menawarkan tampilan baru yang lebih modern, serta kemampuan transaksi yang komprehensif. Bank ini telah menyempurnakan platform internet banking dari CIMB Clicks menjadi OCTO Clicks.

“Kami fokus pada percepatan strategi Forward 23 khususnya customer journey, digitalisasi, meningkatkan produktivitas, dan mencari peluang-peluang baru di tengah pandemi Covid-19. Kami juga senantiasa mendukung seluruh upaya pemerintah untuk membangkitkan perekonomian nasional,” tambah Tigor.

CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 30 Juni 2020, 94,8% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Automated Teller Machines (ATM), dan rekening ponsel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati