JAKARTA. Bank Ina Perdana berhasil meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 91,26% secara year on year (yoy) di bulan Agustus 2014. Pertumbuhan ini utamanya ditopang pertumbuhan kredit yang cukup baik disertai upaya menjaga kualitas penyalurannya. Menurut Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana, pertumbuhan laba bersih yang cukup tinggi berhasil dicapai berkat kemampuan menjaga pertumbuhan kredit agar tetap bagus. “Caranya adalah dengan tetap mempertahankan bunga kredit di level yang membuat debitur kami nyaman. Kami tidak gegabah menaikkan suku bunga kredit disaat bank lain banyak melakukan penyesuaian bunga kredit ketika suku bunga deposito banyak yang naik,” kata Edy saat dihubungi KONTAN, Rabu (15/10). Selain itu, Bank Ina berupaya menjaga kualitas penyaluran kredit agar tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap terjaga dengan baik. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk dana cadangan yang digunakan untuk menutup kerugian akibat kredit macet tidak terus meningkat. “Ini yang membuat perolehan laba bersih kami terus tumbuh tinggi dan tidak tergerus,” pungkas Edy.
Laba bersih Bank Ina Perdana tumbuh 91,26%
JAKARTA. Bank Ina Perdana berhasil meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 91,26% secara year on year (yoy) di bulan Agustus 2014. Pertumbuhan ini utamanya ditopang pertumbuhan kredit yang cukup baik disertai upaya menjaga kualitas penyalurannya. Menurut Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana, pertumbuhan laba bersih yang cukup tinggi berhasil dicapai berkat kemampuan menjaga pertumbuhan kredit agar tetap bagus. “Caranya adalah dengan tetap mempertahankan bunga kredit di level yang membuat debitur kami nyaman. Kami tidak gegabah menaikkan suku bunga kredit disaat bank lain banyak melakukan penyesuaian bunga kredit ketika suku bunga deposito banyak yang naik,” kata Edy saat dihubungi KONTAN, Rabu (15/10). Selain itu, Bank Ina berupaya menjaga kualitas penyaluran kredit agar tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap terjaga dengan baik. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk dana cadangan yang digunakan untuk menutup kerugian akibat kredit macet tidak terus meningkat. “Ini yang membuat perolehan laba bersih kami terus tumbuh tinggi dan tidak tergerus,” pungkas Edy.