JAKARTA. Bank Ina Perdana memperoleh laba bersih hanya Rp 1,6 miliar di akhir triwulan I 2015. Jumlah ini menunjukkan penurunan cukup besar, yakni 62,08% dibandingkan perolehan laba bersih Bank Ina Perdana di periode yang sama pada tahun lalu. Menurut Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana, laba bersih yang diperoleh di triwulan I tahun ini tak mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015 Bank Ina Perdana. "Jumlah Rp 1,6 miliar itu sekitar 82% dari target perolehan laba bersih di RBB kami untuk triwulan I tahun ini," kata Edy saat dihubungi KONTAN, Kamis (23/4). Edy menjelaskan bahwa perolehan target yang minim juga disebabkan besarnya pungutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang harus mereka bayar. Bank Ina Perdana membayar pungutan OJK sebesar Rp 219 juta untuk triwulan I tahun ini. "Itu cukup mempengaruhi perolehan laba bersih kami. Tanpa pungutan itu, perolehan laba bersih kami bisa sesuai target," pungkas Edy. Berdasarkan laporan keuangan Bank Ina Perdana pada Maret 2014, perolehan laba bersih jauh lebih tinggi. Kala itu, jumlah laba bersih yang diperoleh mencapai Rp 4,22 miliar. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 219,69% secara year on year (yoy) dibanding Maret 2013 yang mencapai Rp 1,32 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba bersih Bank Ina Perdana turun 62,08%
JAKARTA. Bank Ina Perdana memperoleh laba bersih hanya Rp 1,6 miliar di akhir triwulan I 2015. Jumlah ini menunjukkan penurunan cukup besar, yakni 62,08% dibandingkan perolehan laba bersih Bank Ina Perdana di periode yang sama pada tahun lalu. Menurut Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana, laba bersih yang diperoleh di triwulan I tahun ini tak mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015 Bank Ina Perdana. "Jumlah Rp 1,6 miliar itu sekitar 82% dari target perolehan laba bersih di RBB kami untuk triwulan I tahun ini," kata Edy saat dihubungi KONTAN, Kamis (23/4). Edy menjelaskan bahwa perolehan target yang minim juga disebabkan besarnya pungutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang harus mereka bayar. Bank Ina Perdana membayar pungutan OJK sebesar Rp 219 juta untuk triwulan I tahun ini. "Itu cukup mempengaruhi perolehan laba bersih kami. Tanpa pungutan itu, perolehan laba bersih kami bisa sesuai target," pungkas Edy. Berdasarkan laporan keuangan Bank Ina Perdana pada Maret 2014, perolehan laba bersih jauh lebih tinggi. Kala itu, jumlah laba bersih yang diperoleh mencapai Rp 4,22 miliar. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 219,69% secara year on year (yoy) dibanding Maret 2013 yang mencapai Rp 1,32 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News