JAKARTA. Kuartal pertama 2011 PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil mencetak laba bersih setelah pajak sebesar Rp 321 miliar atau meningkat 20% (YoY) dari Rp 269 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba ini karena di dorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih tumbuh 19% (YoY) menjadi Rp 932 miliar. Sedangkan, total laba operasional secara konsolidasi naik 6% (YoY) menjadi RP 343 miliar. David Fletcher, Direktur Utama Bank Permata mengatakan, struktur permodalan bank berkode saham BNLI ini juga tumbuh kuat dengan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 8,24 triliun atau naik 58% (YoY) jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. "Sehingga rasio kecukupan modal (CAR) secara konsolidasi sebesar Rp 14,9%," kata David, Kamis (28/4). Komposisi likuiditas Dengan permodalan yang kuat, Permata Bank telah menyalurkan kredit sebesar Rp 54,7 triliun atau naik 35% (YoY) dari Rp 40,6 triliun pada periode tahun lalu. Rasio kredit macet (NPL) gross turun menjadi 2,6% (YoY) dari 4,2%, sedangkan NPL net turun 0,7% (YoY) menjadi 1,2%. Adapun, total aset konsolidasi mencapai Rp. 79,6 triliun, naik 28% (YoY) dari Rp 62,1 triliun pada tanggal 31 Maret 2010. Pada akhir Maret 2011, Permata berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 35% menjadi Rp 62,4 triliun. Pertumbuhan DPK tertinggi terjadi pada Giro mencapai 40% menjadi Rp13,4 triliun. Selain itu, Tabungan tumbuh 20% menjadi Rp 12 triliun dan deposito tumbuh 38% menjadi Rp 37 triliun. Untuk meningkatkan layanan dan memberikan jangkauan lebih luas bagi nasabah, Bank Permata memiliki jaringan 279 kantor cabang, di mana 242 kantor dapat melayani office channeling syariah dan 633 ATM di 57 kota di seluruh Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba bersih bank Permata naik 20%
JAKARTA. Kuartal pertama 2011 PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil mencetak laba bersih setelah pajak sebesar Rp 321 miliar atau meningkat 20% (YoY) dari Rp 269 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba ini karena di dorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih tumbuh 19% (YoY) menjadi Rp 932 miliar. Sedangkan, total laba operasional secara konsolidasi naik 6% (YoY) menjadi RP 343 miliar. David Fletcher, Direktur Utama Bank Permata mengatakan, struktur permodalan bank berkode saham BNLI ini juga tumbuh kuat dengan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 8,24 triliun atau naik 58% (YoY) jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. "Sehingga rasio kecukupan modal (CAR) secara konsolidasi sebesar Rp 14,9%," kata David, Kamis (28/4). Komposisi likuiditas Dengan permodalan yang kuat, Permata Bank telah menyalurkan kredit sebesar Rp 54,7 triliun atau naik 35% (YoY) dari Rp 40,6 triliun pada periode tahun lalu. Rasio kredit macet (NPL) gross turun menjadi 2,6% (YoY) dari 4,2%, sedangkan NPL net turun 0,7% (YoY) menjadi 1,2%. Adapun, total aset konsolidasi mencapai Rp. 79,6 triliun, naik 28% (YoY) dari Rp 62,1 triliun pada tanggal 31 Maret 2010. Pada akhir Maret 2011, Permata berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 35% menjadi Rp 62,4 triliun. Pertumbuhan DPK tertinggi terjadi pada Giro mencapai 40% menjadi Rp13,4 triliun. Selain itu, Tabungan tumbuh 20% menjadi Rp 12 triliun dan deposito tumbuh 38% menjadi Rp 37 triliun. Untuk meningkatkan layanan dan memberikan jangkauan lebih luas bagi nasabah, Bank Permata memiliki jaringan 279 kantor cabang, di mana 242 kantor dapat melayani office channeling syariah dan 633 ATM di 57 kota di seluruh Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News