KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menutup periode kuartal I-2024 dengan kinerja yang positif. Itu tercermin dari pertumbuhan labanya yang melonjak hingga 109,56% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 9,16 miliar. Kenaikan tersebut sejalan dengan pendapatan non bunga yang juga naik cukup signifikan mencapai 184,7% YoY atau menjadi Rp 179,69 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan mencapai Rp 168,82 miliar. Di sisi lain, pendapatan bunga bersih yang diraih oleh anak usaha BRI ini juga naik dari Rp 123,81 miliar di kuartal I-2023 menjadi Rp 134,85 miliar di kuartal I-2024.
Baca Juga: Bank Raya Gencar Berinovasi, Bersaing dengan Bank BUMN dan Bank Swasta Besar Hal tersebut juga diikuti oleh peningkatan rasio Net Interest Margin (NIM) yang dimiliki Bank Raya. Peningkatan rasio NIM menjadi sebesar 4,29% meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 3,61%. Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan hasil kinerja ini berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan berkelanjutan. Ia menambahkan kenaikan ini juga berkat dukungan induk yang penuh dan akses terhadap ekosistem yang eksklusif sehingga memungkinkan Bank Raya untuk memperluas akses pasar dan melakukan ekspansi. Bagus menyebutkan tren pertumbuhan positif juga terjadi pada bisnis digital Bank Raya. Ini tercermin dari peningkatan penyaluran kredit digital yang mencapai Rp 4 triliun pada tiga bulan pertama di tahun 2024, meningkat 54% YoY. Kondisi tersebut akhirnya mendorong outstanding kredit digital tumbuh 75,06% YoY mencapai Rp 1,32 triliiun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 756 miliar.
Baca Juga: Suku Bunga The Fed Masih Tertahan, Kinerja Bank Digital Bakal Tersendat? Di sisi lain, simpanan digital tumbuh sebesar 27,48% YoY menjadi sebesar Rp 905,60 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 710,37 miliar. Ia menambahkan, pertumbuhan kredit digital Bank Raya di kuartal I-2024 turut menopang tren pertumbuhan berkelanjutan. Di mana, pertumbuhan digital loan Pinang Flexi, pinjaman multiguna untuk karyawan, meningkat 140,98% YoY menjadi sebesar Rp 317,53 miliar.
“Pinang Maxima dan Pinang Performa yang menghadirkan pinjaman produktif untuk pelaku usaha bertumbuh 55,17% YoY atau menjadi sebesar Rp 275,58 miliar,” tambahnya. Ke depan, Bagus bilang akan fokus untuk terus berinvestasi pada pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan yang akan meningkatkan resiliensi bisnis di tengah kondisi pasar yang semakin dinamis. “Perkuatan sinergi dengan ekosistem induk kami yaitu BRI Group, memungkinkan kami untuk menjangkau lebih banyak nasabah guna mendukung langkah kami menuju pertumbuhan digital yang berkelanjutan.” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi