KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Sinarmas Tbk (
BSIM) mencatatkan kinerja positif untuk periode semester I-2024, dengan perolehan Laba bersih konsolidasian sebesar Rp 199,20 miliar pada semester I-2024. Jumlah ini naik 41,96% secara tahunan (
year on year/YoY) dari periode tahun lalu yang sebesar Rp 140,32 miliar Pencapaian tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp 1,36 triliun di semester I-2024, naik 3,03 % yoy dari periode tahun lalu yang sebesar Rp 1,32 triliun.
Alhasil rasio margin bunga bersih (
net interest margin/NIM) turun dari 6,33% menjadi 6,10% per Juni 2024.
Baca Juga: Bank Sinarmas Dorong Pertumbuhan Transaksi dan Jumlah Tabungan Beban operasional Bank Sinarmas tercatat sebesar Rp 1,11 triliun pada semester I-2024, turun 3,48% yoy dari periode tahun lalu Rp 1,15 triliun. Namun
Cost to income ratio (CIR) naik dari 83,17% menjadi 89,62% per Juni 2024. Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga naik dari 91,51% menjadi 93,44% per Juni 2024. Dari sisi intermediasi, Bank Sinarmas telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp 16.67 triliun pada semester I-2024, naik 5,57% yoy dari periode tahun lalu yang sebesar Rp 15.79 triliun. Sejalan dengan itu kualitas kredit Bank Sinarmas membaik, hal ini terlihat dari rasio non performing loan (NPL) gross yang turun dari 5,96% menjadi 0,68% per Juni 2024.
Baca Juga: Bisnis Kartu Kredit Bank Sinarmas (BSIM) Tumbuh 20% pada Kuartal I-2024 Dengan kualitas asset yang sehat, Bank Sinarmas terlihat mengurangi pencadangannya, tercatat rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) turun dari 4,58% menjadi 2,09% per Juni 2024.
Dari sisi pendanaan, Bank Sinarmas meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 42,23 triliun pada semester I-2024, naik 8,56% yoy dari periode tahun lalu yang sebesar Rp 38,90 triliun. Pertumbuhan kredit dan DPK turut berdampak pada otal Asset Bank Sinarmas yang tercatat sebesar Rp 52,40 triliun, naik 9,30% yoy dari periode tahun lalu yang sebesar Rp 47,94 triliun. Namun,
Return on asset (ROA) Bank Sinarmas justru turun tipis dari 0,73% menjadi 0,62% per Juni 2024. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto
