Laba bersih Bank Syariah Mandiri tumbuh 20% di Q1



CIREBON. PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mengaku kinerja sepanjang kuartal I-2017 meningkat. Laba bersih bank ini meningkat 20% dibanding kuartal I-2016 yang sebesar Rp 75,72 miliar. Artinya, laba bersih Bank Syariah Mandiri mencapai Rp 90,86 miliar.

Peningkatan laba tersebut seiring dengan total penyaluran pembiayaan yang tumbuh 9%-10%. "Di Januari memang sempat melambat tapi Maret pipeline pembiayaan mulai tersalurkan," ujar Ade Cahyo Nugroho, Direktur Bank Syariah Mandiri.

Beberapa penyaluran pembiayaan di awal Maret berasal dari sejumlah proyek infrastruktur yang dikerjakan BUMN. "Tapi, pencairannya akan bertahap," ujar Cahyo akhir pekan lalu. Sekedar gambaran, di kuartal I-2016, total penyaluran pembiayaan BSM mencapai Rp 50,77 triliun. Ini artinya di kuartal I-2017, total pembiayaan BSM Rp 55,85 triliun.


Meski penyaluran pembiayaan meningkat, BSM ternyata mampu menjaga rasio non performing finance (NPF). Jika di akhir 2016 NPF 4,92% di kuartal I-2017 NPF BSM 4,9%. Ini menandakan kualitas dan penyaluran pembiayaan kami semakin baik.

Struktur pendapatan juga dinilai menjadi salah satu faktor BSM bisa menekan rasio kredit macet. Hingga Maret 2017, penopangnya berasal dari fee based income yang tumbuh 28% menjadi Rp 256 miliar. Akibatnya total pendapatan naik 17%.

Cahyo bilang, kenaikan pendapatan ini berpengaruh besar pada hasil laba bersih BSM. Apalagi, Bank Syariah Mandiri juga berhasil menekan biaya operasional. Akibatnya laba operasional pun meningkat 60%.

Tak hanya membukukan pertumbuhan kinerja. Bank Syariah Mandiri juga berhasil mencatatkan aset mencapai Rp 80 triliun di kuartal I. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu aset BSM baru sebesar Rp 71,55 triliun atau tumbuh 11,81%.

Adapun dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah Mandiri pun tercatat tumbuh yakni dari Rp 63,16 triliun pada kuartal I-2016. DPK Bank Syariah Mandiri di kuartal I-2017 mencapai Rp 71 triliun. Dana tersebut berasal dari simpanan berbiaya murah alias current account saving account (CASA) Rp 35,5 triliun. CASA BSM meningkat 19% secara yoy. Sisa DPK dari deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini