KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Woori Saudara Tbk (SDRA) sepanjang paruh pertama 2019 stagnan. Perseroan hanya mampu membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 299,9 miliar. Adapun pada semester I tahun sebelumnya, bank ini mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp 298,9 miliar. Artinya hanya ada kenaikan sebesar 0,3%. Baca Juga: Pembiayaan syariah multifinance semakin merosot, ini kata APPI
Mengutip laporan keuangan SDRA, Jumat (2/8), stagnannya perolehan laba perseroan tersebut lantaran pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) menurun tipis dari Rp 640,9 miliar pada paruh pertama 2018 menjadi Rp 600,67 miliar. Penurunan NII tersebut terjadi akibat beban bunga yang harus ditanggung meningkat 24,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp 555,2 miliar. Padahal, pendapatan bunga bank ini masih tumbuh 6,4% yoy jadi Rp 1,15 triliun. Aset Bank Woori tumbuh 25,5% secara year to date (ytd) dari Rp 29,6 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp 37,1 triliun pada Juni 2019. Manajemen perseroan menjelaskan, kenaikan signifikan aset ini karena adanya penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dari Rp 758 miliar pada akhir tahun lalu menjadi Rp 4,1 triliun. Baca Juga: Bank Bukopin miliki eksposur kredit di bisnis properti Duniatex Group Di samping itu, pertumbuhan aset juga didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 12,27% ytd dari Rp 22,3 triliun Desember 2018 menjadi Rp 25 triliun. Adapun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Woori juga tumbuh sebesar 19,4% ytd dari Rp 15,4 triliun menjadi Rp 18,4 triliun. Tahun ini, Bank Woori menargetkan bisa mengantongi laba bersih Rp 630 miliar. Hal itu untuk menopang target perseroan untuk naik kelas menjadi kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III.