JAKARTA. Kinerja Bank Jabar Banten (BJB) di tahun 2014 tidak terlalu menggembirakan. Ini terlihat dari perolehan laba bersih Bank Pembangunan Daerah (BPD) asal Jawa Barat dan Banten tersebut yang anjlok 20,80% secara year on year (yoy). Menurut Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB, turunnya perolehan laba bersih di November 2014 tak lepas dari kenaikan biaya dana (cost of fund). Tingginya persaingan suku bunga deposito tahun ini membuat perolehan laba BJB tertekan. “Selain itu, juga karena efek peningkatan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) kami,” kata Agus saat dihubungi KONTAN, Senin (19/1). Namun, Agus optimis tahun ini BJB bisa kembali mendongkrak perolehan laba bersih. Caranya dengan terus berupaya meningkatkan perolehan dana murah giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) dalam komposisi dana pihak ketiga (DPK) BJB. “Selain itu kami akan memulihkan kinerja penyaluran kredit mikro kami,” kata Agus.
Laba bersih BJB turun 20,8% di November 2014
JAKARTA. Kinerja Bank Jabar Banten (BJB) di tahun 2014 tidak terlalu menggembirakan. Ini terlihat dari perolehan laba bersih Bank Pembangunan Daerah (BPD) asal Jawa Barat dan Banten tersebut yang anjlok 20,80% secara year on year (yoy). Menurut Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB, turunnya perolehan laba bersih di November 2014 tak lepas dari kenaikan biaya dana (cost of fund). Tingginya persaingan suku bunga deposito tahun ini membuat perolehan laba BJB tertekan. “Selain itu, juga karena efek peningkatan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) kami,” kata Agus saat dihubungi KONTAN, Senin (19/1). Namun, Agus optimis tahun ini BJB bisa kembali mendongkrak perolehan laba bersih. Caranya dengan terus berupaya meningkatkan perolehan dana murah giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) dalam komposisi dana pihak ketiga (DPK) BJB. “Selain itu kami akan memulihkan kinerja penyaluran kredit mikro kami,” kata Agus.