Laba bersih Buana Finance tergerus, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buana Finance Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 17,02 miliar hingga Maret 2019. Nilai ini turun 16,32% year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,34 miliar.

Corporate Secretary Buana Finance Ted Suyani mengatakan penurunan laba bersih ini terjadi karena kenaikan beban lebih besar dari pada pendapatan perusahaan. Ia menyebut kenaikan beban lantaran dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

"Saat ini sumber pendanaan Buana Finance 33% dari modal, sedangkan sisanya 67% dari pinjaman perbankan. Hingga akhir tahun, kami akan menekan beban dengan kombinasi menaikkan bunga pinjaman ke nasabah dan efisiensi," ujar Ted kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.


Lanjut Ted, kebijakan menaikkan bunga kepada nasabah akan mempertimbangkan kondisi pasar. Lewat langkah ini, emiten dengan sandi saham BBLD ini membidik pertumbuhan laba sepanjang 2019 sebesar 29% menjadi Rp 75 miliar.

Ted menyebut hingga Maret 2019, Buana Finance sudah menyalurkan pertumbuhan pembiayaan 23,85% yoy dari Rp 617,95 miliar menjadi Rp 765,36 miliar.

Ted merinci portofolio di kuartal I-2019, sewa pembiayaan baik investasi dan modal kerja tumbuh 62% yoy dari Rp 147,09 miliar menjadi Rp 238,95 miliar pada Maret 2019. Adapun pembiayaan konsumen atau multiguna tumbuh 11,8% dari Rp 470,86 miliar menjadi Rp 526,41 miliar pada tiga bulan pertama 2019.

Adapun rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) turun dari 3,22% pada Maret 2018 menjadi 2,21% di kuartal I-2019. Ia menyatakan NPF untuk sewa pembiayaan di level 2,45% pada Maret 2019, sedangkan NPF pembiayaan konsumen di posisi 2,13%.

"Target pembiayaan sepanjang 2019 sebesar Rp 3,2 triliun atau tumbuh 5% dibandingkan pencapaian 2018. NPF akan kita jaga di bawah 2% di penghujung tahun," pungkas Ted.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi