KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) baru saja merilis laporan keuangan untuk periode September 2019. Hasilnya, emiten penghuni Indeks
Kompas100 ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 16,25 triliun. Angka ini naik tipis 1,36% bila dibandingkan realisasi penjualan pada periode yang sama tahun 2018 dimana saat itu emiten tambang batubara ini meraup pendapatan sebesar Rp 16,03 triliun.
Baca Juga: Erick Thohir Jadi Menteri BUMN, Saham Emiten BUMN Naik Dari total pendapatan PTBA, pendapatan batubara terhadap pihak berelasi masih menjadi kontributor terbesar yakni mencapai Rp 8,44 triliun atau naik 26%. Penjualan terhadap pihak berelasi yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi sumber pendapatan terbesar yakni mencapai Rp 5,13 triliun, disusul oleh penjualan kepada PT Indonesia Power (PTIP) sebesar Rp 2,722 triliun. Sementara itu, pendapatan batubara dari penjualan kepada pihak ketiga tercatat sebesar Rp 7,5 triliun. Angka ini turun 16% dari realisasi pendapatan dari pihak ketiga pada kuartal III 2018 yang mencapai Rp 8,9 triliun. Di sisi lain, beban pokok penjualan PTBA pada kuartal III 2019 juga ikut naik 12,6% menjadi Rp 10,5 triliun. Persentase kenaikan beban pokok pendapatan ini jauh lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan. Alhasil, margin laba kotor PTBA turun menjadi Rp 5,70 triliun atau turun 14,43% dibanding laba kotor periode lalu yang mencapai Rp 6,67 triliun. Beban lain yang tercatat meningkat adalah beban umum dan administrasi yang naik 27,8% menjadi Rp 1,24 triliun. Sementara PTBA berhasil menekan beban penjualan dan pemasaran yang turun 6,76% menjadi Rp 619,42 miliar.
Baca Juga: IHSG Longsor, Harga 9 Saham LQ45 dengan PER Terendah ikut Ambrol Sehingga, pada kuartal III 2019 laba Bukit Asam periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,10 triliun. Jumlah ini turun 21,08% jika dibandingkan dengan realisasi laba bersih periode kuartal III 2018 yang mencapai Rp 3,93 triliun. Jumlah asset PTBA per September 2019 mencapai Rp 25,23 triliun. Jumlah ini terdiri atas liabilitas sebesar Rp 7,89 triliun dan ekuitas sebesar Rp 17,33 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli