KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kendaraan listrik asal China, BYD Co., Ltd. melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 11,5% pada kuartal ketiga, seiring dengan berlanjutnya tren positif penjualan yang didukung oleh insentif pemerintah untuk program tukar tambah kendaraan lama. Pada periode Juli hingga September, laba bersih BYD mencapai 11,6 miliar yuan (sekitar US$1,63 miliar), menurut pengumuman perusahaan di bursa saham. Kinerja yang solid ini juga tercermin dalam laba bersih sembilan bulan pertama yang naik 18,1% menjadi 25,2 miliar yuan.
Kinerja Pendapatan: BYD Lampaui Tesla di Kuartal Ketiga
Pendapatan BYD di kuartal ketiga naik 24% menjadi 201,1 miliar yuan (US$28,24 miliar), untuk pertama kalinya melampaui pendapatan Tesla (TSLA.O), yang mencatatkan US$25,2 miliar pada periode yang sama.
Baca Juga: Protes Tarif EV, China Desak Produsen Mobil Hentikan Investasi di Eropa Meski Tesla masih mendominasi penjualan kendaraan listrik secara global dari Juli hingga September, pencapaian pendapatan BYD menandakan posisi kuatnya di pasar China yang sangat kompetitif.
Rekor Penjualan: Pertumbuhan Plug-in Hybrid dan Dominasi Pasar Lokal
BYD, yang mendominasi lebih dari sepertiga total penjualan kendaraan listrik dan plug-in hybrid di China pada tahun ini, mencatat rekor penjualan bulanan tertinggi di bulan September serta kinerja kuartal yang mengesankan di kuartal ketiga. Kesuksesan ini tidak terlepas dari kebijakan stimulus pemerintah yang mendorong pembelian kendaraan ramah lingkungan. Menurut data industri, penjualan mobil di China berhasil pulih dari penurunan lima bulan berkat bantuan subsidi. Di akhir Oktober, sekitar 1,57 juta orang telah mendaftar untuk memanfaatkan subsidi nasional yang mencapai lebih dari US$2.800 per orang untuk program tukar tambah kendaraan lama dengan kendaraan hijau. Selain itu, pemerintah daerah di China memberikan subsidi tambahan hingga 20.000 yuan bagi pembeli EV, yang programnya akan berakhir di akhir tahun.
Strategi Diskon Agresif dan Pertumbuhan Penjualan Plug-in Hybrid
Di kuartal ketiga, BYD mencatat pertumbuhan signifikan dalam penjualan plug-in hybrid yang melonjak 75,6% dibandingkan tahun lalu menjadi 685.830 unit, didorong oleh teknologi plug-in hybrid terbaru yang semakin menghemat biaya bahan bakar bagi pengguna.
Di sisi lain, penjualan mobil listrik murni BYD tumbuh lebih lambat, hanya 2,7% menjadi 443.426 unit pada kuartal yang sama. Tren ini menunjukkan adanya persaingan ketat di segmen EV murni di pasar domestik yang lebih kompetitif.
Baca Juga: Xiaomi SU7 Ultra Kalahkan Porsche Taycan, Kecepatannya Mengagumkan! Ekspansi Internasional: Target Ambisius dan Tantangan Tarif di Eropa
BYD juga menargetkan pertumbuhan ekspor yang kuat. Menurut laporan Morgan Stanley pada September, BYD berencana untuk menggandakan ekspor menjadi 450.000 unit tahun ini, meski angka ini merupakan revisi dari target sebelumnya yang mencapai 500.000 unit pada Maret. Di Eropa, BYD memimpin upaya ekspansi meskipun menghadapi tantangan berupa tarif tambahan. Pada kuartal ketiga, BYD berhasil menjual 94.477 unit kendaraan di pasar internasional, mencatatkan kenaikan 32,6% dari periode yang sama tahun lalu.
Editor: Handoyo .