JAKARTA. PT Bank DBS Indonesia (DBS Indonesia) mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 319,98% menjadi Rp 334,6 miliar pada September 2011 dibandingkan periode sama tahun lalu. Pencapaian ini sejalan dengan peningkatan pendapatan operasional bersih sebesar 53,11% dari Rp 110,9 miliar pada September 2010 menjadi Rp 169,8 miliar pada 2011. Kinerja positif DBS juga tecermin pada return on asset (ROA) pada kuartal ketiga 2011 yang mencapai 2,08%, atau empat kali lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 0,5%. Sementara tu, return on equity (ROE) tercatat sebesar 13,39% atau naik hampir empat kali lipat dibanding kuartal ketiga 2010 sebesar 3,47%. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) DBS berada di level 13,88% dan tingkat non performing loan (NPL) berada di level 1,42%. “Kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu fokus kunci pertumbuhan DBS di wilayah Asia karena lokasi geografis yang strategis, kuatnya konsumsi domestik serta besarnya segmen usia produktif yang didukung oleh semakin meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah,” kata Presiden Komisaris Bank DBS Indonesia Bernard Tan, Selasa (22/11).
Laba bersih DBS Indonesia melonjak 3 kali lipat
JAKARTA. PT Bank DBS Indonesia (DBS Indonesia) mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 319,98% menjadi Rp 334,6 miliar pada September 2011 dibandingkan periode sama tahun lalu. Pencapaian ini sejalan dengan peningkatan pendapatan operasional bersih sebesar 53,11% dari Rp 110,9 miliar pada September 2010 menjadi Rp 169,8 miliar pada 2011. Kinerja positif DBS juga tecermin pada return on asset (ROA) pada kuartal ketiga 2011 yang mencapai 2,08%, atau empat kali lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 0,5%. Sementara tu, return on equity (ROE) tercatat sebesar 13,39% atau naik hampir empat kali lipat dibanding kuartal ketiga 2010 sebesar 3,47%. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) DBS berada di level 13,88% dan tingkat non performing loan (NPL) berada di level 1,42%. “Kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu fokus kunci pertumbuhan DBS di wilayah Asia karena lokasi geografis yang strategis, kuatnya konsumsi domestik serta besarnya segmen usia produktif yang didukung oleh semakin meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah,” kata Presiden Komisaris Bank DBS Indonesia Bernard Tan, Selasa (22/11).