JAKARTA. Laba bersih PT Nusa Kontruksi Enjiniring Tbk (DGIK) tergerus sepanjang 2014 meskipun pendapatan perseroan tumbuh signifikan. Penyebabnya, beban perseroan baik pinjaman maupun beban pajak penghasilan membengkak dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan DGIK tahun 2014, laba bersih emiten kontruksi ini turun 7,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 61,06 miliar dari sebelumnya Rp 66,1 miliar. Akibatnya laba per saham atau earning per share (EPS) DGIK turun menjadi Rp 11,06 dari 2013 sebesar Rp 11,97. Laba bersih turun walau pendapatan bersih perseroan tumbuh signifikan 40% menjadi Rp 2,03 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,45 triliun. Laba proyek ventura bersama (KSO) juga meningkat menjadi Rp 18,47 miliar dari Rp 626 juta di tahun 2013. Sehingga laba usaha masih meningkat menjadi Rp 145,7 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 80,57 miliar.
Laba bersih DGIK tergerus 7,6% tahun lalu
JAKARTA. Laba bersih PT Nusa Kontruksi Enjiniring Tbk (DGIK) tergerus sepanjang 2014 meskipun pendapatan perseroan tumbuh signifikan. Penyebabnya, beban perseroan baik pinjaman maupun beban pajak penghasilan membengkak dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan DGIK tahun 2014, laba bersih emiten kontruksi ini turun 7,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 61,06 miliar dari sebelumnya Rp 66,1 miliar. Akibatnya laba per saham atau earning per share (EPS) DGIK turun menjadi Rp 11,06 dari 2013 sebesar Rp 11,97. Laba bersih turun walau pendapatan bersih perseroan tumbuh signifikan 40% menjadi Rp 2,03 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,45 triliun. Laba proyek ventura bersama (KSO) juga meningkat menjadi Rp 18,47 miliar dari Rp 626 juta di tahun 2013. Sehingga laba usaha masih meningkat menjadi Rp 145,7 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 80,57 miliar.