Laba bersih DSNG meroket 201%



JAKARTA. Produsen minyak sawit mentah PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) memanen untung pada tahun lalu. Laba emiten perkebunan ini melonjak 201,26% year-on-year (yoy) menjadi Rp 649,79 miliar di akhir tahun 2014. 

Lonjakan laba bersih tersebut didorong pertumbuhan pendapatan, khususnya di bisnis kelapa sawit. Sepanjang tahun lalu, Dharma Satya mengantongi pendapatan senilai Rp 4,89 triliun. 

Jumlah tersebut tumbuh 27,34% dibandingkan pendapatan tahun 2013 yang senilai Rp 3,84 triliun. "Tahun lalu, perseroan masih mampu mempertahankan kinerja keuangan dan operasional," ujar  Djojo Boentoro, Direktur Utama DSNG, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (18/2).


Kinerja keuangan DSNG terbantu oleh kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Tahun lalu, harga jual rata-rata CPO yang diproduksi DSNG meningkat 17,3% dari sebelumnya Rp 7,05 juta per ton menjadi Rp 8,27 juta per ton. Meski demikian, Djojo menyadari bahwa harga CPO kini terus melemah sejak kuartal keempat tahun lalu.

Kenaikan penjualan DSNG seirama pertumbuhan produksi. Tahun 2014, DSNG mampu meningkatkan produksi CPO sebesar 16% menjadi 390.900 ton. Tak hanya itu, produksi palm kernel oil DSNG naik 35% menjadi 18.200 ton. Sedangkan produksi tandan buah segar (TBS) naik 10,9% menjadi 1,38 juta ton. 

Hingga tahun lalu, total lahan tertanam DSNG mencapai 80.066 hektare (ha). Lahan itu meliputi kebun inti 62.779 ha dan kebun plasma 17.287 ha. Rata-rata usia tanaman sawit DSNG adalah 6,2 tahun.

Manisnya bisnis kelapa sawit tak merembet bisnis kayu DSNG. Dari industri pengolahan kayu, DSNG membukukan pendapatan Rp 1,37 triliun di tahun 2014, atau tak berbeda jauh dengan posisi 2013. Djojo berdalih, volume penjualannya memang menurun, namun harga rata-rata kayu naik seiring kenaikan nilai produk.

Volume penjualan produk panel DSNG, misalnya, turun 17,6% menjadi 201.700 meter kubik. Namun harga rata-rata panel kayu naik 10,1% menjadi Rp 4,04 juta per meter kubik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto