JAKARTA. Laba bersih PT Elnusa Tbk (ELSA) pada 2010 merosot hingga Rp 402,323 miliar atau sebesar 86,3% dibanding tahun sebelumnya. Laporan Keuangan ELSA hasil audit menyebutkan, pada tahun lalu, perseroan hanya meraih laba bersih Rp 63,91 miliar, dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 466,233 miliar. Laba bersih per saham turun dari Rp 65 per saham menjadi Rp 9 per saham di 2010.Sekretaris Perusahaan Elnusa Heru Samodra dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini, menyebut turunnya laba bersih di tahun lalu karena penurunan laba operasional.Sejatinya, ELSA membukukan kenaikan pendapatan sebesar 14,98% di 2010. Pada tahun lalu, pendapatan perseroan naik menjadi Rp 4,21 triliun, dibanding tahun sebelumnya senilai Rp 3,66 triliun.Kelompok jasa hulu migas terintegrasi memberi konstribusi utama, yaitu sebesar 50,51% atau Rp 2,2 triliun bagi pendapatan total ELSA. Sedangkan, 45,58% atau setara Rp 1,98 triliun dari kelompok jasa hilir migas. Sementara sisa 3,9% atau sekitar Rp 169,91 miliar disumbang kelompok jasa penunjang hulu migas. Adapun, pendapatan dari hulu migas terintegrasi didominasi oleh geoscience service yang berkontribusi 60,87%. Sementara, 21,16% disumbang drilling services, dan 17,97% dari oilfield services. Kinerja jasa geoscience itu sebagian besar disumbang dari unit bisnis seismik marine dan transition zone. "Ini merupakan kompetensi yang sedang dikembangkan ELSA, sejalan dengan strategi jangka panjang perseroan," ujar Heru.Namun, kinerja laba kotor dan laba usaha perseroan justru turun dari tahun sebelumnya. Ini disebabkan mundurnya beberapa prospect proyek, dan tertundanya pelaksanaan proyek di unit bisnis land seismic acquisition karena terhalang perizinan. "Juga terdapat kerugian di proyek drilling yang menambah beban profitabilitas perseroan," papar Heru.Heru juga berdalih, pada 2009 silam, tingginya laba bersih perusahaan lebih karena laba hasil divestasi anak usaha non core.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba bersih ELSA merosot 86,3% di 2010
JAKARTA. Laba bersih PT Elnusa Tbk (ELSA) pada 2010 merosot hingga Rp 402,323 miliar atau sebesar 86,3% dibanding tahun sebelumnya. Laporan Keuangan ELSA hasil audit menyebutkan, pada tahun lalu, perseroan hanya meraih laba bersih Rp 63,91 miliar, dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 466,233 miliar. Laba bersih per saham turun dari Rp 65 per saham menjadi Rp 9 per saham di 2010.Sekretaris Perusahaan Elnusa Heru Samodra dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini, menyebut turunnya laba bersih di tahun lalu karena penurunan laba operasional.Sejatinya, ELSA membukukan kenaikan pendapatan sebesar 14,98% di 2010. Pada tahun lalu, pendapatan perseroan naik menjadi Rp 4,21 triliun, dibanding tahun sebelumnya senilai Rp 3,66 triliun.Kelompok jasa hulu migas terintegrasi memberi konstribusi utama, yaitu sebesar 50,51% atau Rp 2,2 triliun bagi pendapatan total ELSA. Sedangkan, 45,58% atau setara Rp 1,98 triliun dari kelompok jasa hilir migas. Sementara sisa 3,9% atau sekitar Rp 169,91 miliar disumbang kelompok jasa penunjang hulu migas. Adapun, pendapatan dari hulu migas terintegrasi didominasi oleh geoscience service yang berkontribusi 60,87%. Sementara, 21,16% disumbang drilling services, dan 17,97% dari oilfield services. Kinerja jasa geoscience itu sebagian besar disumbang dari unit bisnis seismik marine dan transition zone. "Ini merupakan kompetensi yang sedang dikembangkan ELSA, sejalan dengan strategi jangka panjang perseroan," ujar Heru.Namun, kinerja laba kotor dan laba usaha perseroan justru turun dari tahun sebelumnya. Ini disebabkan mundurnya beberapa prospect proyek, dan tertundanya pelaksanaan proyek di unit bisnis land seismic acquisition karena terhalang perizinan. "Juga terdapat kerugian di proyek drilling yang menambah beban profitabilitas perseroan," papar Heru.Heru juga berdalih, pada 2009 silam, tingginya laba bersih perusahaan lebih karena laba hasil divestasi anak usaha non core.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News