Laba bersih Fajar Surya (FASW) semester I-2019 naik 46,37%, simak rekomendasi analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada paruh pertama 2019, emiten produsen pulp dan kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mencatatkan penurunan penjualan bersih 7,2% secara tahunan menjadi Rp 4,33 triliun. Namun, Pada periode sama tahun sebelumnya, perusahaan ini mencatatkan penjualan sebesar Rp 4,67 triliun. Namun, perusahaan ini mampu mencatatkan kenaikan laba bersih 46,37% (yoy) menjadi Rp 643,14 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, penjualan ekspor memang menurun karena adanya persaingan global dan penurunan permintaan kertas. Harga kertas dunia juga tengah mengalami penurunan. 

Berdasarkan catatan Kontan,co,id, harga kertas dunia saat ini berada di kisaran US$ 660 per ton, lebih rendah dari tahun lalu yang berkisar US$ 825 per ton.


Dalam laporan keuangan semester I-2019 disebutkan, penurunan penjualan FASW disebabkan oleh penjualan ekspor ke pihak ketiga yang melorot 37,14% secara year on year (yoy) menjadi Rp 770,19 miliar. Padahal, per semester 1-2018, FASW masih mencatatkan penjualan Rp 1,22 triliun untuk ekspor ke pihak ketiga ini. Penjualan dalam negeri FASW ke pihak ketiga juga terlihat turun tipis 2,45% yoy, dari Rp 3,29 triliun pada paruh pertama 2018 menjadi Rp 3,21 triliun pada semester I-2019.

Sebaliknya, FASW mencatatkan kenaikan untuk penjualan kepada pihak berelasi. Ada dua perusahaan yang baru menjadi klien FASW, yakni PT Indocorr Packaging Cikarang dengan nilai pembelian Rp 21,58 miliar dan PT Primacorr Mandiri Rp 15,04 miliar. Pada paruh pertama 2018, FASW belum menjual kertas ke dua perusahaan tersebut.

Per semester I-2019 ini, FASW juga mencatat peningkatan penjualan ke klien lamanya, PT Prokemas Adhikari Kreasi sebanyak 101,51% menjadi Rp 323,75 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya penjualan FASW ke perusahaan tersebut masih sebesar Rp 160,66 miliar.

Akan tetapi, Chris melihat prospek saham FASW masih bisa naik lagi di tahun ini. Alasannya, FASW memiliki kinerja yang tergolong cukup stabil jika dibandingkan dengan pemain dalam industri kertas yang lain. 

Kenaikan laba bersih yang berhasil dibukukan perusahaan ini juga dapat menjadi sentimen kenaikan saham FASW.

“Akuisisi 55% saham FASW oleh perusahaan asal Thailand, SCG Packaging, juga dapat menaikkan harga saham emiten ini,” ucap Chris, Jumat (26/7). 

Asal tahu saja, SCG Packaging mengakuisisi saham FASW dengan nilai transaksi Rp 9,6 triliun yang melibatkan 1,36 miliar saham. 

Untuk itu, ia merekomendasikan investor untuk buy saham FASW dengan target harga Rp 9.000 untuk jangka panjang. 

Pada perdagangan Jumat (26/7), saham FASW berada di level Rp 8.075 per saham atau naik 3,86% secara year to date.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi