Laba bersih Grup Astra anjlok 15,46%



JAKARTA. Memburuknya prestasi anak usaha membuat kinerja induk Grup Astra ikut terpuruk. Sepanjang Januari-Maret 2015, laba bersih PT Astra Internaational Tbk (ASII) turun sekitar 15,46% secara year-on-year.

Per akhir Maret 2015, laba bersih ASII tercatat sebesar Rp 3,99 triliun. Angka ini menyusut dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 4,72 triliun. Hal ini imbas melempemnya kinerja sejumlah divisi, khususnya, otomotif, agribisnis serta infrastruktur, logistik dan lainnya.

Laba dari divisi otomotif longsor sekitar 20,88% menjadi sebesar Rp 1,62 triliun. Selain karena pelemahan pertumbuhan ekonomi, perang diskon masih menjadi penyebab merosotnya penjualan otomotif Astra.


Penjualan mobil Astra turun 21% menjadi 137.000 unit. Kondisi tersebut berbuntut menurunnya pangsa pasar menjadi kendaraan roda emapat dari 53% menjadi 49%.

Sementara itu, penjualan sepeda motor turun sebesar 13% menjadi 1,1 juta unit. Namun, secara pangsa pasar mengalami kenaikan menjadi 68%. Penurunan penjualan kendaraan Astra seiring dengan penurunan penjualan secara nasonal.

Bisnis komponen otomotif juga memberikan kontribusi yang rendah akibat depresiasi rupiah terhadap dollar AS. Hal itu ditambah dengan volume dan margin manufaktur yang menipis. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), grup manufaktur komponen otomotif mencatatkan penurunan laba besih hingga Rp 67% menjadi hanya Rp 87 miliar.

Laba bersih divisi agribisnis, yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), pun mengalami anjlok hingga 90% menjadi hanya Rp 124 miliar. Begitu pula laba bersih divisi infrastruktur, logistik dan lainnya yang melempem sebesar 59% menjadi Rp 36 miliar.

Penurunan itu sebagian besar disebabkan kerugian awal yang timbul dari pengoperasian seksi 1 tol Kertosono-Mojokerto dan berkaitan dengan amortisasi konsesi. Seperti diketahui, seksi 1 ruas tol sepanjang 14,7 kilometer (km) itu sudah mulai beroperasi pada Oktober 2014.

Manjemen berharap, dan tahap berikutnya bisa beroperasi tahun ini, menunggu selesainya proses pembebasan lahan. Adapun, ruas tol ini seluruhnya memiliki panjang 40,5 km. Pada tiga bulan pertama 2015, ASII tertolong peforma bisnis di sektor jasa keuangan. Laba bersih divisi ini meningkat sekitar 21% mejadi Rp 1,2 triliun.

Beberapa anak usaha yang berkontribusi antara lain PT Asuransi Astra Buana, PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan PT Federal International Finance (FIF). Kemudian, di sektor alat berat dan pertambangan juga meningkat meksi tipis, hanya 3% menjadi Rp 983 miliar.

Begitu juga laba di divisi teknologi informasi yang tumbuh sebesar 42% menjadi Rp 37 miliar. Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII mengatakan pihaknya tetap optimistis untuk bertahan ditengah penurunan pertumbuhan ekonomi.

"Bisnis Astra tetap di posisi terdepan sebagai pilihan konsumen, didukung oleh neraca keuangan yang kuat," ujarnya dalam pernyataan resmi, Senin (27/4).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia