JAKARTA. Emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk sukses mencetak kenaikan laba bersih di tahun 2012. Dalam laporan keuangan yang dirilis hari ini (15/3), laba bersih emiten rokok ini mekar 23,45% menjadi Rp 9,95 triliun dari tahun sebelumnya Rp 8,06 triliun. Otomatis, laba bersih per sahamnya pun ikut terkerek. Emiten bersandi HMSP itu mencetak laba bersih per saham menjadi Rp 2.269, dari sebelumnya Rp 1.840 per saham.
Kinerja apik ini tak lepas karena pertumbuhan total pendapatan mereka yang naik hingga 26,12% atau naik menjadi Rp 66,6 triliun dari tahun 2011 sebesar Rp 52,8 triliun. Meski disaat yang sama, beban pokok penjualan HMSP naik 27,8% menjadi Rp 48,12 triliun. HMSP termasuk emiten yang prospeknya bagus, hanya sahamnya tidak likuid. Jumlah kepemilikan publik di saham HMSP kini hanya 79,8 juta saham atau setara 1,82% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sisanya, sebanyak 98,8%, dikuasai PT Philip Morris Indonesia. Harga saham HMSP juga sudah tinggi, sehingga sulit dimiliki investor ritel. HMSP pun telah menggeser posisi PT Astra International Tbk (ASII) dalam kapitalisasi pasar di BEI. Kapitalisasi pasar HMSP mencapai Rp 334 triliun, menempati posisi pertama. Kiswoyo Adi Joe, Managing Partners Investa Saran Mandiri mengatakan, meski kinerja HMSP membaik, saham HMSP tidak diperhitungkan di BEI karena likuiditasnya yang terlampau kecil. "Dari sisi fundamental emiten rokok masih memiliki pangsa pasar yang besar, kinerjanya baik, namun kalau sahamnya tidak likuid, tidak diperhitungkan dalam IHSG," jelasnya.
Menurut Kiswoyo, HMSP sudah seharusnya melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split, karena harganya yang sekarang di kisaran Rp 77.300 dianggap sudah ketinggian. Hal ini untuk meningkatkan likuiditas di pasar. HMSP juga bisa melepas kembali sahamnya ke publik agar bisa diperdagangkan. "Pesaingnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), malah menjadi perhitungan yang cukup besar untuk pergerakan IHSG," katanya. Dalam hal ini, investor publik hanya bisa berharap keuntungan dari pembagian dividen. HMSP memang termasuk getol membagi dividen. Akhir tahun lalu, HMSP membagikan dividen tahun 2011 sebesar Rp 2,19 triliun atau Rp 500 per saham. Dividen final tersebut merupakan sisa dividen yang secara total dibagikan sebanyak Rp 7,67 triliun atau Rp 1.750 per saham. Jika dihitung dengan laba bersih tutup buku 2011, pay out ratio dividen ini sebesar 27,17%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Asnil Amri