JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 6,5% menjadi Rp 1,68 triliun pada semester kedua 2012, dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,58 triliun. Pertumbuhan ini dipicu kenaikan penjualan bersih konsolidasi sebesar 12,5% menjadi Rp 24,58 triliun.Direktur Utama Indofood Sukses Makmur Anthoni Salim memaparkan Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) yang terdiri dari divisi mi instan, susu, penyedap makanan, makanan ringan, dan makanan khusus berkontribusi sebesar 44% terhadap penjualan konsolidasi.Kelompok usaha yang lain, yakni Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi masing-masing menyumbang 24%, 24%, dan 8%. "Total penjualan Bogasari meningkat 5,2% terutama disebabkan naiknya volume penjualan tepung terigu meskipun harga jual rata-rata menurun seiring turunnya harga gandum dunia," kata Anthoni, Selasa (28/8).Sementara itu, kendati harga komoditas melandai, grup Agribisnis tetap tumbuh karena penjualan CPO, serta produk minyak goreng dan lemak nabati bertambah. Sedangkan grup distribusi meningkat seiring pertumbuhan penjualan grup CBP. Margin laba menyusutKenaikan laba bersih sejalan dengan kenaikan laba bruto menjadi Rp 6,72 triliun, dari Rp 6,32 triliun setahun lalu.
Laba bersih INDF naik, namun margin laba menyusut
JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 6,5% menjadi Rp 1,68 triliun pada semester kedua 2012, dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,58 triliun. Pertumbuhan ini dipicu kenaikan penjualan bersih konsolidasi sebesar 12,5% menjadi Rp 24,58 triliun.Direktur Utama Indofood Sukses Makmur Anthoni Salim memaparkan Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) yang terdiri dari divisi mi instan, susu, penyedap makanan, makanan ringan, dan makanan khusus berkontribusi sebesar 44% terhadap penjualan konsolidasi.Kelompok usaha yang lain, yakni Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi masing-masing menyumbang 24%, 24%, dan 8%. "Total penjualan Bogasari meningkat 5,2% terutama disebabkan naiknya volume penjualan tepung terigu meskipun harga jual rata-rata menurun seiring turunnya harga gandum dunia," kata Anthoni, Selasa (28/8).Sementara itu, kendati harga komoditas melandai, grup Agribisnis tetap tumbuh karena penjualan CPO, serta produk minyak goreng dan lemak nabati bertambah. Sedangkan grup distribusi meningkat seiring pertumbuhan penjualan grup CBP. Margin laba menyusutKenaikan laba bersih sejalan dengan kenaikan laba bruto menjadi Rp 6,72 triliun, dari Rp 6,32 triliun setahun lalu.