JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kinerja yang cemerlang pada tahun 2009 lalu. Indofood berhasil meraih kenaikan laba bersih dari Rp 1,03 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 2,08 triliun pada tahun lalu atau naik sebesar 100,7%. Diektur Utama dan CEO Indoofood, Anthoni Salim mengatakan bahwa mereka telah berhasil mencapai rekor laba bersih dan core profit tertinggi di tahun 2009 ini. "Bisnis model kami yang terdiri dari agribisnis dan non-agribisnis telah membuktikan ketangguhannya selama dua tahun terakhir ini," tutur Anthoni dalam siaran persnya hari ini. Peningkatan dalam kinerja perusahaan makanan olahan itu tercermin dalam peningkatan core profit dari Rp 1,45 triliun di tahun 2008 menjadi Rp 1,73 triliun pada tahun lalu.Sebenarnya Indofood membukukan penjualan bersih konsolidasi yang menurun 4,3% pada tahun lalu dari Rp 38,80 triliun di tahun 2008 menjadi Rp 37,14 triliun pada tahun 2009 yang disebabkan oleh turunnya harga crude palm oil (CPO) dan tepung terigu. Namun mereka berhasil meningkatkan laba kotor sebesar 12,8% atau menjadi Rp 10,12 triliun karena turunnya biaya bahan baku dan keuntungan nilai tukar rupiah. Pada tahun 2009, Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) yang terdiri dari divisi mie instan, produk olahan susu, penyedap rasa, makanan ringan serta nutrisi dan makanan khusus, memberikan kontribusi terhadap penjualan bersih konsolidasi Indofood sebesar 43%, Grup Bogasari memberi kontribusi 28% dan Grup Agribisnis memberi kontribusi 21%. Sementara Grup Distribusi memberi kontribusi 8% terhadap penjualan bersih konsolidasi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba Bersih Indofood Naik 100,7%
JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kinerja yang cemerlang pada tahun 2009 lalu. Indofood berhasil meraih kenaikan laba bersih dari Rp 1,03 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 2,08 triliun pada tahun lalu atau naik sebesar 100,7%. Diektur Utama dan CEO Indoofood, Anthoni Salim mengatakan bahwa mereka telah berhasil mencapai rekor laba bersih dan core profit tertinggi di tahun 2009 ini. "Bisnis model kami yang terdiri dari agribisnis dan non-agribisnis telah membuktikan ketangguhannya selama dua tahun terakhir ini," tutur Anthoni dalam siaran persnya hari ini. Peningkatan dalam kinerja perusahaan makanan olahan itu tercermin dalam peningkatan core profit dari Rp 1,45 triliun di tahun 2008 menjadi Rp 1,73 triliun pada tahun lalu.Sebenarnya Indofood membukukan penjualan bersih konsolidasi yang menurun 4,3% pada tahun lalu dari Rp 38,80 triliun di tahun 2008 menjadi Rp 37,14 triliun pada tahun 2009 yang disebabkan oleh turunnya harga crude palm oil (CPO) dan tepung terigu. Namun mereka berhasil meningkatkan laba kotor sebesar 12,8% atau menjadi Rp 10,12 triliun karena turunnya biaya bahan baku dan keuntungan nilai tukar rupiah. Pada tahun 2009, Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) yang terdiri dari divisi mie instan, produk olahan susu, penyedap rasa, makanan ringan serta nutrisi dan makanan khusus, memberikan kontribusi terhadap penjualan bersih konsolidasi Indofood sebesar 43%, Grup Bogasari memberi kontribusi 28% dan Grup Agribisnis memberi kontribusi 21%. Sementara Grup Distribusi memberi kontribusi 8% terhadap penjualan bersih konsolidasi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News