Laba bersih Intiland masih terkoreksi 18% di Q3



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Intiland Development Tbk (DILD) selama periode sembilan bulan pertama tahun 2017 masih belum menggembirakan. Meskipun pendapatan perusahaan ini naik namun laba bersihnya masih mengalami penurunan.

Intiland membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,7 triliun hingga kuartal III-2017. Pencapaian tersebut naik 4,1% dibandingkan perolehan yang dibukukan pada periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 1,66 triliun. Sementara laba bersih hanya mencapai Rp 168 miliar, turun 18% dari Rp 205 miliar pada kuartal III-2016.

Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland menjelaskan, penurunan laba bersih terutama disebabkan meningkatnya beban bunga pinjaman untuk modal kerja penyelesaian konstruksi proyek-proyek yang digarap DILD.


Sementara peningkatan pendapatan usaha didorong oleh peningkatan penjualan lahan di segmen industri sebesar Rp 551 miliar. Penjualan dari segmen ini memberikan kontribusi sebesar 31,9% dari total seluruh pendapatan usaha DILD. “Peningkatan ini terutama berasal dari pengakuan penjualan lahan industri Ngoro Industrial Park ke perusahaan otomotif pada triwulan kedua tahun ini,” ungkap Archied dalam keterangan resmi, Selasa (31/10) Kontribusi pendapatan usaha terbesar setelah kawasan industri berasal dari pengembangan mixed-use dan high rise yang tercatat mencapai Rp 490,8 miliar atau setara dengan 28,4 %. Kontribusi terbesar pada segmen ini berasal dari proyek apartemen 1Park Avenue di Jakarta Selatan. Segmen pengembangan kawasan perumahan tercatat membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 339,3 miliar, atau memberikan kontribusi sebesar 19,6% dari keseluruhan. Proyek kawasan perumahan Serenia Hills di Jakarta Selatan tercatat sebagai kontributor terbesar di segmen ini mencapai Rp 232 miliar. Sementara segmen properti investasi yang merupakan sumber pendapatan berkelanjutan (recurring income) bagi DILD mencatatkan kontribusi pendapatan usaha Rp 345,9 miliar atau 20% dari keseluruhan. Perolehan ini melonjak 38% dari pencapaian pada periode sembilan bulan tahun 2016 yang sebesar Rp 250,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini