KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lemahnya keyakinan konsumen terhadap pertumbuhan ekonomi, menyebabkan calon pembeli properti bersikap wait and see (menunggu dan melihat) waktu yang tepat. Hal ini berdampak pada kinerja emiten di sektor properti, salah satunya PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Berdasarkan hasil audit laporan keuangan konsolidasian 2017, total pendapatan LPKR tercatat Rp 11 triliun, flat dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. “Ini merupakan tahun penuh tantangan bagi sektor properti,” kata Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya dalam pernyataan resmi Selasa (17/4). Laba kotor 2017 sebesar Rp 4,7 triliun, turun 4% year on year (yoy). Sedangkan, laba bersih 2017 melorot 30% yoy menjadi Rp 614 miliar.
Laba bersih Lippo Karawaci turun 30% pada 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lemahnya keyakinan konsumen terhadap pertumbuhan ekonomi, menyebabkan calon pembeli properti bersikap wait and see (menunggu dan melihat) waktu yang tepat. Hal ini berdampak pada kinerja emiten di sektor properti, salah satunya PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Berdasarkan hasil audit laporan keuangan konsolidasian 2017, total pendapatan LPKR tercatat Rp 11 triliun, flat dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. “Ini merupakan tahun penuh tantangan bagi sektor properti,” kata Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya dalam pernyataan resmi Selasa (17/4). Laba kotor 2017 sebesar Rp 4,7 triliun, turun 4% year on year (yoy). Sedangkan, laba bersih 2017 melorot 30% yoy menjadi Rp 614 miliar.