KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF) melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 9,5 triliun untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022. Capaian ini meningkat 26,5% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. Pertumbuhan penjualan pada gerai yang sama atau
same store sales growth (SSSG) hingga kuartal ketiga 2022 tercatat sebesar 144,7%. Sedangkan EBITDA secara
year to date (YTD) tercatat sebesar Rp 1,5 triliun, hampir dua kali lipat dari YTD September 2021 dan di atas tahun penuh 2021. Alhasil, LPPF membukukan pendapatan bersih senilai Rp 4,96 triliun dengan perolehan laba bersih sebesar 1,05 triliun hingga September 2022. Pendapatan dan laba Matahari Department Store melonjak masing-masing sebesar 21,5% dan 140,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Harga Saham Konsumer Ini Naik Tinggi, Masih Layak Dikoleksi Atau Harus Jual? "Berlanjutnya pemulihan secara kuat adalah bukti dari bakat, komitmen serta semangat karyawan kami dalam budaya kerja
feel good," ungkap Terry O'Connor, CEO Matahari dalam siaran pers, Jumat (21/10). Terry bilang, menjelang tahun 2023, anggaran awal 2023 berada pada level EBITDA Rp 2,4 hingga 2,5 triliun. Namun mengingat ketidakpastian global yang dapat berdampak secara nasional, LPPF memutuskan untuk mengeluarkan panduan anggaran yang berhati-hati sebesar Rp 2,3 hingga 2,4 triliun. Matahari juga berkomitmen atas dividen tahun 2022 sebesar Rp 525 per saham yang akan dibayarkan pada 2023, bergantung pada persetujuan yang diwajibkan. Hal ini mempertajam komitmen kuat perseroan terhadap peningkatan pengembalian nilai pemegang saham secara keseluruhan.
Baca Juga: Saham Matahari Department Store (LPPF) Menarik Dilirik, Cermati Rekomendasi Analis "Matahari berkomitmen untuk meningkatkan nilai pemegang saham melalui program pembelian kembali saham dan kebijakan dividen yang tinggi,” kata Terry. Adapun LPPF berkomitmen dalam program pembelian kembali sahamnya (
buyback), setelah menginvestasikan Rp 114 miliar sejak kuartal ketiga yang mengakibatkan pengurangan saham yang beredar menjadi 2,33 miliar saham, pada hari ini. Matahari baru-baru ini meluncurkan kembali pemosisian merek, identitas, dan logo baru yang mewakili Matahari baru sebagai
House of Specialists yang berpusat pada pelanggan, omni-channel untuk melayani kebutuhan fesyen spesialis dari kelompok pelanggan terbesar di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan strategi 5 tahun membangun pangsa pasar di pasar sasarannya sebagai merek ritel paling pervasif di sektornya.
Baca Juga: Prospek Matahari Departement (LPPF) Kian Bersinar Meski Digempur Inflasi Untuk mewujudkan konsep
House of Specialists, Matahari akan fokus pada empat pilar utama yaitu produk, harga, pengalaman pelanggan, dan orang. Matahari juga mengumumkan pembukaan 10 gerai pada 2022. Sebanyak lima lokasi telah dibuka dan lima lokasi lainnya akan dibuka pada November dan Desember sebagai berikut Gresik, Jakarta Timur , Bontang, Manado, dan Kendari. Selain itu, Matahari berencana untuk membuka 12-15 gerai baru pada 2023 dengan tujuh lokasi telah ditentukan dan juga telah meningkatkan peluang perluasan gerai dan penciptaan lapangan kerja. Jumlah total gerai secara nasional pada akhir 2022 akan menjadi 148, tumbuh menjadi 160 atau lebih pada akhir 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati