KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan batubara milik negara, PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) melaporkan kinerja solid sepanjang sembilan bulan pertama 2022. PTBA membukukan laba bersih Rp 10 triliun hingga kuartal ketiga 2022. Jumlah ini naik 110% dibanding periode yang sama di tahun lalu alias secara
year-on-year (YoY) yang senilai Rp 4,8 triliun Pencapaian laba bersih PTBA didukung dengan naiknya pendapatan. Per 30 September 2022, PTBA membukukan pendapatan senilai Rp 31,1 triliun. Realisasi ini meningkat 60% dibanding periode yang sama tahun lalu. Analis Sinarmas Sekuritas Axel Leonardo menilai, realisasi kinerja PTBA selama sembilan bulan pertama 2022 sejalan dengan ekspektasi Sinarmas Sekuritas. Kinerja cemerlang ini didorong oleh volume penjualan serta harga jual rata-rata alias
average selling price (ASP) yang meningkat masing-masing sebesar 14,3% dan 5,4% secara kuartalan (QoQ)
“Namun, secara profitabilitas,
gross profit margin (GPM) dan
net profit margin (NPM) perusahaan menurun karena meningkatnya tarif royalti, jasa penambangan, serta bahan bakar,” terang Axel kepada Kontan.co.id, Kamis (27/10).
Baca Juga: Analis Samuel Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham AKRA, Simak Penjelasannya Kinerja PTBA dinilai masih bisa bertumbuh, salah satunya didorong oleh kenaikan porsi ekspor terhadap penjualan total. Sampai dengan kuartal ketiga 2022, emiten pelat merah ini mencatatkan penjualan sebanyak 23,5 juta ton batubara, tumbuh 12% secara tahunan. Sampai dengan kuartal ketiga 2022, penjualan ekspor PTBA tercatat sebesar 38% dari seluruh penjualan. Sementara itu, manajemen menaksir kemungkinan porsi ekspor akan berada di rentang 38%-40% dari total penjualan di akhir tahun ini. Menurut Axel, kenaikan porsi ekspor akan berdampak positif terhadap harga jual rata-rata batubara PTBA. Sebab, penjualan ekspor PTBA mengikuti harga acuan batubara Newcastle, sedangkan penjualan domestik PTBA masih dibatasi oleh harga
domestic market obligation (DMO).
Baca Juga: Analis RHB Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham UNTR, Ini Alasannya “Sebagai informasi, harga batubara Newcastle masih berada di level yang tinggi, yaitu kisaran US$ 380-US$ 390 per metrik ton (MT),” pungkas Axel.
Dus, Sinarmas Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi
buy untuk saham PTBA dengan target harga Rp 4.900. Kamis (27/10), saham PTBA ditutup koreksi 0,52% ke level Rp 3.790.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi