KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mustika Ratu Tbk (
MRAT) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,91 miliar pada kuartal pertama 2021. Angka ini melonjak 54,03% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,24 miliar. "Peningkatan ini karena kenaikan penjualan sebesar 30% dan penghematan di biaya operasional sebesar 4% dibandingkan tahun lalu," kata Direktur Keuangan MRAT Jodi Andrea Suryokusumo dalam siaran pers, Jumat (18/6). Jodi memaparkan, MRAT justru berhasil mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 30% menjadi Rp 88,6 miliar di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih turun 0,74%.Peningkatan penjualan bersih disebabkan kenaikan pada seluruh kategori produk perusahaan.
Dia memaparkan, peningkatan penjualan produk kesehatan mencapai 104%. Penjualan segmen kosmetik pun melesat 43%. Peningkatan penjualan di sektor perawatan diri sebesar 3%.
Baca Juga: Penjualan bersih Mustika Ratu (MRAT) naik 30,10% pada kuartal I 2021 Selanjutnya, seiring dengan awareness dari pelanggan untuk menjaga kesehatan dan konsumsi minuman herbal, permintaan produk jamu melesat 44% di kuartal pertama 2021. "Kami optimis dalam melakukan transformasi yang dapat mendorong perseroan pada keunggulan operasional," ujar Jodi. Sejak tahun lalu Mustika Ratu melebarkan sayap bisnisnya dengan merambah ke segmen
healthcare dan
personal care. MRAT merilis produk anyar seperti
hand sanitizer dan disinfektan. Kemudian di segmen
healthcare, merilis Supplemen Herbamuno+ yang merupakan produk immunomodulator yang dibuat dari bahan-bahan alami herbal yaitu sambiloto, akar manis, meniran, jahe emprit, dan daun jambu. Adapun Herbamuno sedang dalam proses uji klinis untuk menjadi produk fitofarmaka. "Saat ini bisnis Mustika Ratu lebih komplit lagi tidak hanya kosmetik dan jamu, tetapi ada segmen bisnis lainnya yang akan terus dikembangkan," ujar Jodi.
Baca Juga: Begini jurus Mustika Ratu (MRAT) mendorong kinerja pada tahun ini Jodi bilang, tahun 2021 adalah momentum untuk pertumbuhan kinerja yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan dengan program inovasi dan agenda transformasi bisnis yang terus berjalan dan lebih baik dari tahun sebelumnya. Keempat segmen bisnis ini akan menjadi prioritas MRAT di tahun ini karena seluruhnya dinilai punya prospek bisnis yang cerah. Secara umum industri personal care terus mencatatkan pertumbuhan tiap tahun, begitu juga dengan segmen kesehatan dan jamu yang tumbuh signifikan di tengah pandemi. Mustika Ratu akan memperluas kolaborasi dengan menggandeng partner bisnis khususnya di lini bisnis
healthcare dan jamu untuk memperluas kanal distribusi dan memperluas penjualan pada lini bisnis ini. Emiten ini juga akan meningkatkan penjualan di kanal kesehatan digital seperti HaloDoc, Alodokter dan kanal distribusi kesehatan lainnya. Selain pengembangan kanal B2B tersebut, MRAT juga terus dan konsisten mengembangkan kanal distribusi melalui
e-commerce di antaranya Shopee, Tokopedia dan lain sebagainya. Kedua
marketplace tersebut memberikan kontribusi sales hampir 60% dari produk
personal care dan
hair care.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, secara teknikal diperkirakan selama MRAT belum mampu untuk menembus area
resistance, maka saat ini MRAT sedang memulai fase
downtrend. "Dapat dicermati dari sisi MACD yang mulai bergerak terkoreksi, demikian pula dari stochastic yang bergerak datar cenderung koreksi juga," ujar Herditya. Dia merekomendasikan
sell on strength saham MRAT dengan
support Rp 286 per saham dan
resistance Rp 432 per saham. Pada penutupan perdagangan Jumat (18/6), harga saham MRAT ditutup stagnan di level Rp 378 per saham. Baca Juga:
Mustika Ratu (MRAT) sediakan capex Rp 8 miliar di tahun ini Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati