KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS) atawa BSI mencetak pertumbuhan kinerja positif di kuartal I 2023. Analis memperkirakan kinerja BRIS masih memiliki potensi melaju seiring adanya beragam sentimen positif. Sebagai informasi, BRIS mencetak laba bersih sebesar Rp 1,45 triliun. Capaian itu melesat 47,72% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 987,68 miliar. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa berdasarkan laporan keuangan BSI,
bottom line salah satunya dikontribusikan oleh pendapatan berbasis komisi atawa
fee based income.
"Jadi kami lihat
fee based dari transaksi bank di BRIS mengalami kenaikan seiring kepercayaan dari masyarakat yang menggunakan jasa perbankan syariah," ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (2/5).
Baca Juga: Kinerja Emiten Bank Lapis Dua Masih Solid pada Kuartal I-2023, Siapa Jawaranya? Dia juga berpandangan bahwa pasar syariah di domestik mengalami pertumbuhan yang pesat. Sehingga, potensi tersebut menjadi katalis positif terhadap kinerja BRIS di masa yang akan datang. Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro melanjutkan, positifnya kinerja dari
fee based menjadi sinyal untuk kemajuan BRIS. Menurut dia, hal itu menandakan pendapatan usaha murni semakin bisa bertumbuh dan berkembang seiring perkembangan lini bisnis BRIS. Oleh sebab itu, Nico berpandangan BRIS masih mampu melanjutkan pertumbuhan kinerjanya hingga akhir tahun 2023. Sebab, BRIS sekarang sudah menjadi pemain utama pasar syariah di Indonesia yang ditopang dengan perluasan lini bisnis. Selain itu, BRIS juga didorong dari rencana beberapa aksi korporasi yang akan menguntungkan. Salah satunya, dari rencana akuisisi BTN Syariah untuk mengembangkan pasar syariah Indonesia. Selain itu banyaknya rakyat Indonesia yang muslim juga menjadi potensi pangsa pasar untuk BRIS dapat terus mengembangkan kinerjanya. "Jika memang terjadi, maka juga akan menambah penguatan untuk bisnis BRIS itu sendiri," papar Nico.
Baca Juga: BSI Catat Tabungan Haji Capai Rp 10,7 Triliun Per Maret 2023 Ada pula kabar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (
BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (
BBRI) akan melepas kepemilikan di BRIS dan akan masuk investor global. Nico berpendapat bahwa dengan masuknya investor global maka membuat BRIS akan semakin mudah menjangkau pangsa pasar global syariah dan bisa menjadi bank kelas dunia sehingga prospeknya diproyeksi akan cerah.
"Terbukti saat kabar investor global akan masuk menjadi pemegang saham BRIS, harga saham BRIS langsung naik signifikan, mengindikasikan ekspektasi positif investor terhadap sentimen tersebut," kata dia. Nico pun merekomendasikan
buy on weakness BRIS lantaran sedang masuk fase konsolidasi dan sedang menguji level
support terdekat. Adapun target harga BRIS dipatok di Rp 1.850 per saham. Serupa, Nafan juga melihat saham BRIS sedang dalam fase
uptrend. Sehingga, dia menyarankan akumulasi saham BRIS untuk jangka panjang dengan target harga Rp 1.915 per saham. Selasa (2/5), harga saham BRIS turun 2,60% ke Rp 1.685 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati