Laba bersih melonjak 1.636%, ini penjelasan Austindo Nusantara Jaya (ANJT)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) bukukan kinerja positif hingga September 2021. Laba bersih emiten perkebunan kelapa sawit atawa crude palm oil (CPO) ini tumbuh signifikan mencapai 1.636% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 26,04 juta hingga kuartal III-2021.

Lonjakan pada laba bersih seiring dengan kenaikan pendapatan perusahaan sebesar 61,27% menjadi US$ 190,93 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 118,39 juta. Wakil Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya Lucas Kurniawan menjelaskan, kinerja positif tersebut didukung oleh kenaikan produksi perusahaan.

Dia menjabarkan, hingga September 2021 total produksi tandan buah segar sebesar 645.299 metrik ton (MT) atau naik 13,5% yoy. Produksi minyak kelapa sawit (CPO) dan inti sawit (palm kernel) juga mengalami kenaikan, masing-masing 12,3% menjadi 200.661 MT dan 9,5% menjadi 39.146 MT.


Lucas menambahkan, peningkatan produktivitas merupakan hasil dari penerapan strategi jangka panjang yang telah diterapkan sejak 2014. Pihaknya melakukan peremajaan kembali dan program produktivitas yang terintegrasi dengan inisiatif keberlanjutan.

Baca Juga: Austindo Nusantara (ANJT) catatkan laba bersih US$ 26,04 juta hingga kuartal III-2021

 
ANJT Chart by TradingView

"Terutama penggunaan kompos untuk memasok nutrisi organik ke tanaman kelapa sawit seraya mempertahankan tingkat kelembaban tanah, dan inovasi untuk meningkatkan proses penyerbukan," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (31/10).

Seiring kenaikan produktivitas, Austindo Nusantara Jaya  juga mencatatkan kenaikan volume penjualan CPO dan PK. Volume penjualan CPO naik 11,2% menjadi 204.372 MT dan volume penjualan PK naik 11,6% menjadi 39.871 MT.

Sepanjang tahun ini, tren harga CPO juga terus meningkat sehingga perusahaan mencatatkan rata-rata harga jual CPO sebesar US$ 752 per MT atau naik 34% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 561 per MT. Harga jual PK juga naik 61,4% menjadi US$ 479 per MT.

Alhasil, hingga September 2021 bottom line ANJT perkasa dengan tumbuh 1.636% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 26,04 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,5 juta.

Selanjutnya: Harga emas Antam tak bergerak di level Rp 925.000 per gram pada hari ini (31/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari