KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) cetak kinerja moncer. Berdasarkan laporan keuangan bulanan BTN per Mei 2022, bank spesialis segmen perumahan ini berhasil membukukan laba bersih hingga Rp 1,06 triliun Capaian itu meningkat 49,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat hanya Rp 716,44 miliar Melesatnya laba perusahaan yang memiliki kode saham
BBTN ini dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih atawa
net interest income (NII) yang tumbuh 25,95% menjadi Rp 5,9 triliun, dibandingkan Mei 2021 Rp 4,68 triliun.
Faktor utama peningkatan NII adalah menurunnya biaya dana akibat perbaikan struktur dana pihak ketiga (DPK). Biaya dana turun sebesar 28,95% yoy, dari Rp 5,8 triliun pada Mei 2021 menjadi Rp 4,12 triliun. Kinerja positif juga terjadi pada penghimpunan DPK yang hampir menembus Rp 300 triliun, tepatnya Rp 298,53 triliun di Mei 2022. DPK ini meningkat 7,56% dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya.
Baca Juga: Laba BTN Melonjak 49% Hingga Mei 2022 Peningkatan terbesar DPK terjadi pada portofolio tabungan dan giro (current account saving account/CASA) meningkat 14,95% menjadi Rp131,58 triliun. Sementara deposito meningkat tipis 2,38% menjadi Rp166,94 triliun. Dengan kondisi porsi CASA di BTN meningkat menjadi 44% dibandingkan setahun lalu yang tercatat 41%. Sejalan dengan kinerja DPK, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah BBTN juga tumbuh 6,7% menjadi Rp280,99 triliun. Kenaikan kredit dan pembiayaan syariah menopang total aset BTN menembus Rp374,27 triliun, tumbuh 4,25% dari setahun sebelumnya yang tercatat Rp359 triliun. Sejumlah analis mengapresiasi kinerja BTN yang terus menerus menunjukkan peningkatan. Pencapaian ini menunjukkan kemampuan manajemen BTN dalam menggerakkan kredit pemilikan rumah (KPR), khususnya di segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Performa kredit properti juga terbukti mempercepat pemulihan ekonomi nasional setelah tertekan selama pandemi COVID 19. Analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi menilai kinerja cemerlang ini bisa menjadi modal berharga BBTN dalam menggalang dukungan publik pada aksi korporasi penerbitan saham baru melalui
rights issue. Pertumbuhan di sisi
top line maupun
bottom line akan meningkatkan kepercayaan diri pelaku pasar untuk ikut injeksi modal ke BBTN.
“Sebelum mengeksekusi
rights, investor akan selalu melihat fundamental tiap emiten dan valuasi. Pertumbuhan kinerja BBTN tentu menjadi daya tarik yang sangat tinggi. Dan dari sisi harga, valuasi saham BBTN terbilang masih sangat murah,” kata Tirta, Rabu (22/6).
Dengan harga saham saat ini, bank sekelas BBTN memiliki rasio PBV hanya 0,74x. Bandingkan dengan bank Himbara lainnya yang sudah di atas 1,5x PBV. BMRI memiliki PBV rasio 1,97x, BBNI 1,22x dan BBRI 2,44x. Dibandingkan
peers, lanjutnya, saham BBTN bisa dibilang salah harga. Dia bilang, rencana
rights issue lebih dari Rp 4,6 triliun akan menaikkan ekspektasi pasar terhadap saham bank BTN ke depan. Untuk itu, Tirta rekomendasi saham BBTN dengan target harga Rp 2.200 per saham Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari