Laba Bersih Merdeka Copper (MDKA) Merosot di Kuartal I, Simak Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengalami koreksi sepanjang kuartal pertama 2023. Emiten penambang emas dan tembaga ini membukukan laba bersih US$ 3,13 juta sepanjang Januari-Maret 2023.

Realisasi ini merosot hingga 95,5% dari torehan laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 69,65 juta. Alhasil, laba bersih per saham dasar MDKA hanya bersisa US$ 0.0001 dari sebelumnya US$ 0,0030.

Penurunan laba bersih ini terjadi di tengah naiknya pendapatan. MDKA membukukan pendapatan senilai US$ 214,21 juta, naik 74,03% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 123,08 juta.


Baca Juga: Laba Bersih Merdeka Copper (MDKA) Merosot 95,5% pada Kuartal I-2023

Menurut analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan, profitabilitas MDKA pada periode kuartal pertama 2023 cenderung lemah dengan laba kotor turun sebesar 30,9% year-on-year (yoy) menjadi US$ 31,5 juta. 

Penurunan laba kotor ini dikarenaan kenaikan all-in sustaining cost alis AISC yang signifikan di semua segmen. Hal ini juga dibarengi dengan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) tembaga yang lebih rendah di periode tersebut.

Memang, sebagian besar laba bersih MDKA pada kuartal pertama tahun lalu didukung oleh keuntungan dari asuransi yang mencapai US$ 60 juta. Namun, jika keuntungan dari asuransi tersebut dihilangkan, laba bersih MDKA di periode kuartal pertama 2023 masih terkoreksi 86%.

Alhasil, realisasi laba bersih MDKA di periode tersebut jauh di bawah estimasi BRI Danareska Sekuritas  dan juga estimasi consensus, yang hanya mencerminkan 2,2% dari masing-masingg proyeksi. 

Namun, secara triwulanan, MDKA masih mencatat peningkatan kinerja, karena sebelumnya emiten ini melaporkan rugi bersih sebesar US$ 10,8 juta di kuartal keempat 2022.

Bukan hanya dari sisi keuangan, kinerja operasional MDKA juga ikut loyo, baik di segmen emas dan tembaga. MDKA mencatatkan produksi emas sebesari 25.380 oz, atau turun 24% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, produksi tembaga sebesar 4.053 ton, turun 23% yoy.

Baca Juga: Menakar Valuasi Harga Saham IPO Amman Mineral (AMMN), Mending Beli Saham MDKA & ANTM?

Di segmen nikel, MDKA memproduksi nickel pig iron (NPI) sebesar 9.368 ton atau relatif stabil dibanding produksi periode sebelumnya. 

“Kami meyakin produksi NPI milik MDKA akan meningkat pada semester kedua 2023 dengan dukungan dari smelter yang baru beroperasi yakni  Zhao Hui Nickel (ZHN). Dan kami juga memperkirakan Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) akan mulai menjual limonit dan saprolit di paruh kedua 2023,” kata Hasan, Senin (5/6).

Hasan menyebut, MDKA  masih mempertahankan panduan volume produksi untuk emas tahun ini di level 120.000-140.000 oz. 

Dengan demikian, BRI Danareska Sekuritas mempertahankan estimasi volume produksi emas di level 130.000 oz, yang masih sejalan dengan estimasi manajemen MDKA. 

Di sisi lain, Hasan menurunkan asumsi harga jangka panjang untuk emas dan tembaga masing-masing sebesar 5,3% dan 20%.

Dengan demikian, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli saham MDKA namun dengan target harga yang lebih rendah, yakni di  Rp 4.590 dari sebelumnya Rp 5.330.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi