Laba Bersih Merosot, Begini Penjelasan Bos Amman Mineral (AMMN)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2023 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Pasalnya, kinerja emiten tambang tembaga dan emas ini mengalami tekanan. 

Melansir laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (27/3), AMMN memperoleh pendapatan bersih sebesar US$ 2,03 miliar. Pendapatan bersih ini ambles 28,15% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 2,83 miliar di 2022. 

Penjualan tembaga berkontribusi US$ 1,14 miliar atau turun 28,64% secara tahunan. Kemudian penjualan emas juga ikut turun 27,52% YoY menjadi US$ 88,45 juta selama 2023. 


Baca Juga: Penjualan Turun, Laba Bersih Amman Mineral (AMMN) Ambles 76% Jadi US$ 252,14 Miliar

Direktur Keuangan Amman Mineral Arief Sidarto mengatakan, curah hujan yang memecahkan rekor menyebabkan tingginya permukaan air di dasar tambang. Ini memaksa AMMN untuk mengatur siasat. 

Arief bilang pihaknya terpaksa memproduksi konsentrat dari bijih stockpiles selama tujuh bulan pertama di 2023, yang memiliki kadar lebih rendah dibandingkan biji segar. 

"Cuaca ekstrem ini berdampak negatif terhadap laba bersih kami secara signifikan dan juga dipengaruhi oleh besar ekspor baru sebesar 10% serta kewajiban bagi hasil sebesar 10%" kata dia, Rau (27/3)

Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMMN anjlok 76,94% secara tahunan dari US$ 1,09 miliar pada 2022 menjadi US$ 252,14 juta di 2023.  

Alexander Ramlie, Presiden Direktur Amman Mineral Alexander Ramlie menyampaikan meski menghadapi berbagai tantangan, tetapi AMMN mampu memecahkan rekor dan melampau target produksi. 

Adapun produksi tembaga AMMN mencapai 312 juta ton dengan volume penjualan mencapai 304 juta ton selama 2023. Kemudian, produksi emas AMMN mencapai 463 kilo ons dengan volume penjualan 455 kilo ons. 

"Kami melampaui proyeksi produksi tembaga dan emas yang kami sampaikan sebelum Initial Public Offering (IPO). masing-masing sebesar 14% dan 24%," jelas Alexander. 

AMMN Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat