Laba Bersih Mitra Angkasa Sejahtera (BAUT) Tumbuh Signifikan di Kuartal I-2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di bidang franchise mur dan baut, PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT) mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan, baik selama periode kuartal I-2022  maupun tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020.

Mengutip siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Rabu (8/6). laba bersih BAUT meroket 331% menjadi Rp 956,25 juta di kuartal pertama tahun ini. Kenaikan laba bersih kuartal I-2022 tersebut melanjutkan pencapaian laba bersih 2021 sebesar Rp 4,78 miliar, yang juga tumbuh 949,67% dari tahun 2020 senilai Rp 455 juta.

Direktur Utama BAUT Simon Hendiawan dalam keterangannya menyampaikan bahwa pertumbuhan laba bersih perseroan, ditopang oleh kenaikan pendapatan. Hal ini seiring dengan mulai pulihnya ekonomi nasional yang juga turut meningkatkan permintaan akan produk-produk perusahaan.


Baca Juga: Mengintip Strategi Mitra Angkasa (BAUT) Menggencarkan Bisnis Mur dan Baut

Selama kuartal I-2022, pendapatan BAUT tercatat mencapai Rp 45,30 miliar, naik 47% dari kuartal I-2021 sebesar Rp 30,89 miliar. Perusahaan pun mampu mencatatkan laba bruto Rp 8,84 miliar pada periode ini, meningkat 55% dari sebelumnya Rp 5,71 miliar. 

"Kami berinovasi mengembangkan sistem operasional dengan berbagai solusi digitalisasi dan menyeleksi merek produk sehingga punya kualitas baik dan superior value. Merek PATTA menjadi merek utama, berkontribusi omzet 58% di 2021," kata Simon dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (8/6). 

Selain kinerja keuangan, Simon juga menyebut pencapaian positif perseroan selama 2022, di antaranya berhasil melakukan IPO dan sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Januari 2022. Saat masa IPO pada 21 Januari-26 Januari 2022, saham BAUT diminati masyarakat dengan kelebihan permintaan (oversub scribed) 38,23 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling).

 
BAUT Chart by TradingView

BAUT melepas 1.450.000.000 saham atau setara 30,21% saham yang dilepas ke publik dengan harga Rp 100 per saham dan meraih dana IPO Rp 145 miliar.

Dana IPO ini, tuturnya,  seluruhnya digunakan untuk modal kerja perseroan. Pihaknya berharap melalui dana IPO tersebut perseroan mampu meningkatkan kinerja secara berkelanjutan yang akan menciptakan nilai bagi pemegang saham maupun seluruh pemangku kepentingan.

"Dorongan pertumbuhan eksponensial ini akan didasarkan pada keberhasilan penerapan strategi kami yang didukung oleh dana segar dari IPO,” pungkas Simon. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .