KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) berhasil mencatakan kinerja positif pada kuartal III 2019. Laba bersih perseroan meningkat tajam menjadi Rp 248,06 miliar. Perolehan net profit MDLN melesat 238,31% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yang hanya sebesar Rp73,32 miliar. Peningkatan atas laba bersih ini sebagian besar disebabkan karena peningkatan penjualan lahan (kavling) Perseroan. Baca Juga: Modernland Realty (MDLN) tak ubah target marketing sales tahun depan Namun, pendapatan usaha MDLN hanya bisa mencapai Rp1,56 triliun atau mengalami penurunan sebesar Rp126,98 miliar atau 7,51% YoY. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya volume penjualan atas rumah tinggal dan ruko, akan tetapi diimbangi oleh penjualan atas lahan (kavling). Wakil Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk., Freddy Chan menjelaskan, Perseroan tetap berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan akan perumahan dan penyediaan lahan industri dengan melakukan penjualan produk hunian di Jakarta Garden City, Jakarta Timur dan penjualan lahan (kavling) industri di proyek kawasan industri ModernCikande Industrial Estate yang terletak di Serang, Banten. Freddy Chan mengatakan, pada kuartal III 2019, MDLN kembali meluncurkan proyek Kota Baru Modernland Cilejit. Modernland Cilejit merupakan Kota Baru seluas 1000 hektar yang berlokasi di Cilejit, Tangerang. Mengusung konsep TOD dan resort leaving, Modernland Cilejit nantinya akan dirancang sebagai kawasan premium yang dikelilingi dengan fasilitas terbaik seperti sarana pendidikan, Theme Park, Water Park dan Edu Park, sarana kesehatan, area komersial, transportasi hingga sarana ibadah. Nantinya Modernland Cilejit juga akan dilengkapi oleh kawasan hijau Central Park dan danau seluas 20 hektar. Baca Juga: MDLN garap Modern Cilejit tahap II awal tahun depan? Adapun pencapaian hingga kuartal III 2019, Modernland Realty mencatatkan penjualan marketing sales sebesar Rp2,71 triliun, diperoleh dari segmen residensial sebesar Rp1,50 triliun, segmen industrial sebesar Rp1,13 triliun serta segmen hospitality sebesar Rp84,75 miliar. MDLN juga telah membentuk Perusahaan Patungan (Joint Venture) dengan Perusahaan perumahan, arsitektur, teknik sipil dan konstruksi pabrik asal Korea Selatan yaitu Lotte Engineering & Construction (Lotte E&C). “Perusahaan patungan tersebut akan mengembangkan proyek mixed-use di kawasan township Jakarta Garden City di Jakarta Timur,” ungkap Freddy Chan dalam keterangan resminya dikutip senin (25/11). Freeddy menjelaskan, pasar properti di Indonesia selama 3 tahun terakhir mengalami pasang surut yang cukup signifikan. Hal tersebut dipicu karena lesunya perekonomian dunia, dinamika kondisi politik, hingga bergesernya gaya hidup masyarakat. Pasca gelaran Pemilu 2019 bisnis properti di Indonesia masih belum mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Namun, saat ini pasar properti di Indonesia menurutnya mulai bergerak menuju tren yang lebih baik. Sejak semester pertama 2019, Property Index mencatat indeks harga properti di DKI Jakarta naik 2% (q-o-q). Kenaikan ini di atas rata-rata kenaikan per kuartal sepanjang 2018, sebesar 0,2%.
Laba bersih Modernland Realty melesat jadi Rp 248 miliar
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) berhasil mencatakan kinerja positif pada kuartal III 2019. Laba bersih perseroan meningkat tajam menjadi Rp 248,06 miliar. Perolehan net profit MDLN melesat 238,31% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yang hanya sebesar Rp73,32 miliar. Peningkatan atas laba bersih ini sebagian besar disebabkan karena peningkatan penjualan lahan (kavling) Perseroan. Baca Juga: Modernland Realty (MDLN) tak ubah target marketing sales tahun depan Namun, pendapatan usaha MDLN hanya bisa mencapai Rp1,56 triliun atau mengalami penurunan sebesar Rp126,98 miliar atau 7,51% YoY. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya volume penjualan atas rumah tinggal dan ruko, akan tetapi diimbangi oleh penjualan atas lahan (kavling). Wakil Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk., Freddy Chan menjelaskan, Perseroan tetap berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan akan perumahan dan penyediaan lahan industri dengan melakukan penjualan produk hunian di Jakarta Garden City, Jakarta Timur dan penjualan lahan (kavling) industri di proyek kawasan industri ModernCikande Industrial Estate yang terletak di Serang, Banten. Freddy Chan mengatakan, pada kuartal III 2019, MDLN kembali meluncurkan proyek Kota Baru Modernland Cilejit. Modernland Cilejit merupakan Kota Baru seluas 1000 hektar yang berlokasi di Cilejit, Tangerang. Mengusung konsep TOD dan resort leaving, Modernland Cilejit nantinya akan dirancang sebagai kawasan premium yang dikelilingi dengan fasilitas terbaik seperti sarana pendidikan, Theme Park, Water Park dan Edu Park, sarana kesehatan, area komersial, transportasi hingga sarana ibadah. Nantinya Modernland Cilejit juga akan dilengkapi oleh kawasan hijau Central Park dan danau seluas 20 hektar. Baca Juga: MDLN garap Modern Cilejit tahap II awal tahun depan? Adapun pencapaian hingga kuartal III 2019, Modernland Realty mencatatkan penjualan marketing sales sebesar Rp2,71 triliun, diperoleh dari segmen residensial sebesar Rp1,50 triliun, segmen industrial sebesar Rp1,13 triliun serta segmen hospitality sebesar Rp84,75 miliar. MDLN juga telah membentuk Perusahaan Patungan (Joint Venture) dengan Perusahaan perumahan, arsitektur, teknik sipil dan konstruksi pabrik asal Korea Selatan yaitu Lotte Engineering & Construction (Lotte E&C). “Perusahaan patungan tersebut akan mengembangkan proyek mixed-use di kawasan township Jakarta Garden City di Jakarta Timur,” ungkap Freddy Chan dalam keterangan resminya dikutip senin (25/11). Freeddy menjelaskan, pasar properti di Indonesia selama 3 tahun terakhir mengalami pasang surut yang cukup signifikan. Hal tersebut dipicu karena lesunya perekonomian dunia, dinamika kondisi politik, hingga bergesernya gaya hidup masyarakat. Pasca gelaran Pemilu 2019 bisnis properti di Indonesia masih belum mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Namun, saat ini pasar properti di Indonesia menurutnya mulai bergerak menuju tren yang lebih baik. Sejak semester pertama 2019, Property Index mencatat indeks harga properti di DKI Jakarta naik 2% (q-o-q). Kenaikan ini di atas rata-rata kenaikan per kuartal sepanjang 2018, sebesar 0,2%.