Laba bersih naik 26%, ini rekomendasi saham Semen Indonesia (SMGR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan pasar semen domestik, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berhasil mempertahankan pertumbuhan laba bersih pada semester I-2020. Mengutip laporan keuangan, emiten pelat merah ini membukukan laba bersih Rp 612 miliar, naik 26,3% secara year-on-year (yoy). Tapi, pendapatan SMGR turun 2% yoy menjadi Rp 16,02 triliun.

Analis Danareksa Sekuritas Maria Renata mengatakan, margin kotor SMGR mencapai 30% (dibandingkan 28,5% di semester I-2019) berkat program efisiensi yang dilaksanakan sejak 2018 dan integrasi rantai pasokan di antara anggota grup. Biaya yang ketat dan pengelolaan kas yang mumpuni menghasilkan arus kas operasi yang positif sebesar Rp 2,4 triliun dibandingkan dengan minus Rp 130 miliar di tahun sebelumnya.

Menimbang kondisi pasar saat ini, Maria menyesuaikan target kinerja SMGR. Laba pada tahun akhir 2020 diproyeksi hanya Rp 1,6 triliun, menyiratkan penurunan 32% secara yoy. “Target volume penjualan tidak berubah, yakni pada kisaran 39,78 juta ton (-6,6% yoy) karena perubahan target pendapatan tersebut sebagian besar bersumber dari penurunan pendapatan dari bisnis non-semen,” tulis Maria dalam riset, Rabu (5/8)


Baca Juga: Kinerja menurun pada semester I, simak rekomendasi saham Indocement (INTP)

SMGR menjual 18,1 juta ton semen di semester pertama 2020, naik 1,9% yoy, dan didukung oleh penjualan di wilayah regional. Volume penjualan semen di semester pertama 2020 memenuhi 45,5% dari target yang dipasang Danareksa Sekuritas.

Danareksa Sekuritas menaikkan rekomendasi saham SMGR menjadi beli dengan target harga Rp 12.800 per saham, naik dari target harga lama di kisaran Rp 10.700. Karena ada rencana pemerintah untuk meningkatkan penyerapan anggaran di masa mendatang, Maria yakin permintaan semen akan meningkat pada semester kedua 2020.

Baca Juga: Penjualan semen domestik diperkirakan turun hingga 5% tahun ini

Hingga Juni 2020, anggaran yang diserap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp 31,5 triliun, atau hanya 26,2% dari anggaran total yang mencapai Rp 120,2 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati