KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) atau OCBC Indonesia melaporkan kinerja yang solid menutup tahun buku 2023, dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 4,1 triliun, meningkat 23% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan perolehan tahun lalu yang sebesar Rp 3,3 triliun. Presiden Direktur OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja mengatakan, sejalan dengan perolehan laba bersih tersebut, rasio kecukupan modal atau CAR Bank juga senantiasa kuat di angka 23,7%, jauh di atas ketentuan minimum. Pencapaian kinerja yang solid tersebut didorong oleh pertumbuhan kinerja kredit yang tumbuh signifikan sebesar 12% YoY dengan kualitas kredit yang terjaga baik.
"Sebagai hasilnya, rasio imbal hasil ekuitas (ROE) meningkat menjadi 12,0% pada akhir tahun 2023 dengan total aset Bank sebesar Rp 250 triliun," kata Parwati dalam keterangan resminya, Selasa (30/1). Baca Juga: Bank Mandiri Targetkan Penjualan ORI025 Mencapai Rp 3 Triliun Likuiditas OCBC Indonesia senantiasa di posisi sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 206,2%, di atas ketentuan regulator. Dari sisi himpunan dana, OCBC Indonesia mencatat total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp182 triliun dengan rasio dana murah atau CASA sebesar 55,8%. Sementara itu, jumlah dana tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 14,6% YoY. Jumlah transaksi melalui e-channel berhasil mencatatkan pertumbuhan hingga 32% YoY. Sedangkan, jumlah pengguna aktif untuk internet banking dan OCBC Mobile meningkat 26% dibandingkan dengan tahun 2022. Selanjutnya, pada Desember 2023 yang lalu, OCBC Indonesia juga mendapatkan afirmasi dari Fitch Ratings Indonesia 'AAA(idn)/Stabil', prospek peringkat menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh lembaga tersebut. Parwati juga menyebut tahun 2023 merupakan tahun yang bersejarah, di mana pihaknya tidak hanya mencatatkan kinerja yang positif dan berkelanjutan, namun secara nyata juga memperkuat komitmen perseroan dengan mengubah logo dan nama merek Bank menjadi OCBC.