KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di industri pertambangan mineral, PT Pam Mineral Tbk (NICL) meraih hasil kinerja keuangan yang positif hingga tutup tahun 2024.

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), NICL membukukan penjualan sebesar Rp 1,44 triliun pada 2024 atau meningkat 26,32% year on year (yoy) dibandingkan realisasi penjualan perusahaan pada 2023 yakni Rp 1,14 triliun.

Seluruh penjualan NICL pada 2024 lalu berupa bijih nikel yang ditujukan ke pihak ketiga. Adapun PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry menjadi pelanggan terbesar NICL dengan capaian penjualan Rp 242,40 miliar pada 2024. Penjualan NICL juga banyak ditujukan ke PT Marin Mitra Nusantara dengan nilai Rp 213 miliar dan PT Lestari Smelter Indonesia senilai Rp 199,71 miliar.

Digitalisasi Layanan JKN Lewat Mobile JKN Sangat Efisien Membantu Tiara

Baca Juga: Cum Date Pekan Depan, Cek Jadwal Pembayaran Dividen PAM Mineral (NICL) Rp 95 Miliar

NICL mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp 925,22 miliar pada akhir 2024 atau menyusut 7,92% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 1 triliun.

Dengan demikian, NICL mampu mengantongi laba bruto sebanyak Rp 517,27 miliar pada 2024. Angka ini melonjak 278,51% yoy dibandingkan laba bruto perusahaan pada 2023 yakni Rp 136,66 miliar.

Hingga akhir 2024, NICL meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 318,04 miliar atau melesat 1.081,43% yoy dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yakni Rp 26,92 miliar.

NICL memiliki total aset sebesar Rp 1,05 pada akhir 2024 atau naik 22,56% yoy dibandingkan total aset perusahaan pada 2023 yakni sebesar Rp 856,84 miliar. Nilai aset NICL pada 2024 terdiri atas liabilitas sebesar Rp 171,92 miliar dan ekuitas Rp 878,19 miliar.

Baca Juga: XLSmart Digawangi Nama Beken: Ada Franky Widjaja, Arsjad Rasjid dan Retno Marsudi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News