Laba bersih Panca Budi (PBID) turun semester satu tahun ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Meski mencatatkan pertumbuhan dari segi revenue, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) tak kuasa menggenjot margin sehingga berefek pada perolehan bottomline perseroan. Mengulik laporan keuangannya, sampai akhir Juni tahun ini perseroan membukukan pendapatan bersih senilai Rp 2,26 triliun.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan hingga 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,98 triliun. Lukman Hakim, Direktur & Sekretaris Perusahaan PBID mengatakan peningkatan penjualan dikarenakan adanya peningkatan volume penjualan.

Baca Juga: Panca Budi Idaman (PBID) tambah kapasitas produksi jadi 121.000 ton tahun ini


Selain revenue naik, beban pokok penjualan turut terkerek hingga 17,2% year on year (yoy) menjadi Rp 1,97 triliun di paruh pertama tahun ini. Sehingga laba kotor tergerus mencapai Rp 289,94 miliar atau turun 5,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 307,58 miliar.

Setelah dikurangi pos beban lainnya didapati laba bersih senilai Rp 110,94 miliar atau turun 19,3% yoy. "Ada faktor dari harga minyak turun yang membuat divisi trading biji plastik mengalami penurunan margin labanya," sebut Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (31/7).

Lebih lanjut ia bilang, semester pertama bertepatan momen lebaran sehingga beban perusahaan juga bertambah lewat adanya pembagian THR (Tunjangan Hari Raya). "Untuk semester ke-2 2019, Laba akan membaik karena tidak ada lagi pembagian THR. Dan juga, pada saat harga bahan baku plastik turun maka kami melakukan pembelian, dan kami berharap harga bahan baku plastik bisa naik kedepannya," ungkap Lukman.

Baca Juga: Panca Budi Idaman (PBID) perluas distribusi dan tingkatkan kapasitas produksi di 2019

Perseroan tetap optimis lantaran melihat permintaan kantong plastik masih besar, apalagi segmen yang diincar memang penggunaan plastik sehari-hari di pasar tradisional. Seiring peningkatan aktivitas dan perbelanjaan di pasar tersebut, menurut Lukman, kebutuhan plastik tak terelakkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini