Laba bersih Pelindo III naik 60,71% pada periode Januari-Juli 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III mencatatkan pendapatan yang signifikan selama periode Januari hingga Juli 2018. Selama periode ini Pelindo III berhasil menorehkan kenaikan pendapatan 9,7% menjadi Rp 5,41 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya Pelindo III mencatatkan pendapatan Rp 4,93 triliun.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan, beban usaha perusahaan juga meningkat menjadi Rp 3,68 triliun naik 12,90% ketimbang tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan beban usaha sebesar Rp 3,26 triliun.

Dari segi laba bersih, Pelindo III berhasil menorehkan laba bersih sebesar Rp 1,8 triliun selama periode Januari hingga Juli 2018, meningkat 60,71% dari pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,12 triliun. Melonjaknya pendapatan serta laba bersih ini diperoleh karena meningkatnya kinerja bongkar muat BUMN operator pelabuhan pada semua komoditas.


"Peningkatan bongkar muat mulai dari segmen peti kemas, barang non-peti kemas, dan liquified natural gas (LNG ). Serta karena meningkatnya total jumlah kunjungan kapal pada pelabuhan-pelabuhan yang dioperatori Pelindo III pada tujuh provinsi di Indonesia," ujar CEO Pelindo III Ari Askhara di Jakarta, Kamis (9/8).

Menurut data Pelindo III, peningkatan bongkar muat peti kemas tumbuh 6,18% year on year (yoy) dari 2,23 juta boks atau setara 2,75 TEUs per Juli tahun 2017, menjadi 2,35 juta boks atau setara 2,92 juta TEUs per Juli tahun ini.

"Pelayanan peti kemas menjadi kontributor tertinggi yang mencapai 60% dari total pendapatan perseroan. Pendapatan dari layanan peti kemas internasional berkontribusi Rp 2,2 triliun dan untuk yang domestik sebesar Rp 1,04 triliun," ungkap Ari.

Selain itu, pada bongkar muat barang dalam satuan meter kubik juga meningkat dari 1,33 juta meter kubik per Juli 2017 menjadi 1,75 juta meter kubik pada periode yang sama atau meningkat 31,57% yoy.

Peningkatan ini didapat dari adanya barang-barang project cargo, komoditas kayu masak dan kayu lapis, serta alat-alat berat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Emas Semarang. Peningkatan signifikan tercatat pada bongkar muat komoditas LNG dari 3,89 juta MMBTU per Juli tahun 2017 menjadi 5,51 juta MMBTU atau melonjak 41,64% yoy. Peningkatan tersebut, kata Ari, membuat Pelindo III siap berekspansi menggarap pasar layanan bongkar muat energi.

"Pelindo III berekspansi mengoperasikan tank farm di Pelabuhan Benoa Bali, Tanjung Perak Surabaya, dan Tanjung Emas Semarang. Melalui lini usaha Pelindo Energi Logistik (PEL) melakukan sinergi BUMN dengan PP Energi sebagai kerja bersama menekan biaya logistik distribusi energi nasional, terutama yang ramah lingkungan seperti LNG," tutur Ari.

Sementara itu Operation and Commercial Director, Mohammad Iqbal mengungkapkan meski kunjungan kapal yang tercatat 23.307 unit per Juli tahun ini hanya tumbuh tipis 1% yoy. Namun seiring tren ukuran kapal yang semakin besar, secara bobot total kapal yang sandar meningkat hingga 13,51% yoy atau dari 86,6 juta groston per Juli tahun 2017 menjadi 98,3 juta gross ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Hingga akhir tahun ini, Ari mengungkapkan Pelindo III memasang target pendapatan sebesar Rp 10 triliun dan membidik laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Agung Jatmiko