KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel Alfa Grup PT Midi Utama Indonesia Tbk (
MIDI) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT), kompak catat kinerja positif sepanjang semester I 2024. MIDI mencatat laba bersih sebesar Rp 324,70 miliar pada semester I 2024. Keuntungan MIDI melesat 25,24% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yaitu Rp 259,25 miliar. Peningkatan laba bersih MIDI pada paruh pertama di 2024 ini didorong dari meningkatnya pendapatan sebesar 13,19% menjadi Rp 9,78 triliun. Sebelumnya pada periode yang sama di tahun 2023 MIDI mencatat pendapatan sebesar Rp 8,64 triliun.
Sementara AMRT membukukan laba bersih sebesar Rp 1,79 triliun sepanjang semester I 2024. Angka tersebut meningkat 11,18% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yaitu Rp 1,61 triliun. Pendapatan AMRT pada semester I 2024 ini sebesar Rp 59,21 triliun atau meningkat 9,99% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 53,83 triliun.
Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Diprediksi Cerah di Semester II 2024, Cek Rekomendasi Analis Equity Research Analyst Bahana Sekuritas Christine Natasya menilai kinerja MIDI dan AMRT secara keseluruhan telah sesuai dengan ekspektasi. Pendapatan AMRT di semester I 2024 didorong oleh penjualan di luar Pulau Jawa yang tumbuh signifikan sebesar 13,5% YoY. Sementara di Jabodetabek menjadi yang paling rendah yaitu 0,8%. “Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk berekspansi ke wilayah yang kurang jenuh, sehingga menghadirkan peluang pertumbuhan yang signifikan,” kata Christine, Rabu (31/7). Christine juga melihat pendapatan MIDI mayoritas disumbang dari penjualan di Luar Jawa. Pertumbuhan pendapatan di luar Jawa merupakan yang terkuat, naik sebesar 14,8% YoY. Sementara Jabodetabek mengalami pertumbuhan paling lambat dan pendapatan di Jawa kecuali Jabodetabek sebesar Rp 753 miliar atau tumbuh 10,9% YoY. “
Leverage operasional yang lebih tinggi di luar Jawa juga menyebabkan margin laba usaha atau
operating profit margin (OPM) yang lebih tinggi di luar Jawa sebesar 7,4%, didukung oleh biaya sewa yang lebih rendah dibandingkan Jabodetabek,” ujarnya.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.308 Hari Ini (2/8), BMRI, BBCA TPIA Paling Banyak Net Buy Asing Di sisi lain, tahun ini juga terjadi transisi pembukaan toko Lawson yang mendorong perluasan toko-toko Alfamidi. Hal itu akan berpotensi bagi MIDI untuk memperluas berbagai kategori seperti makanan segar dan produk perawatan pribadi. “Strategi pertumbuhan untuk tahun 2024 yang berpusat pada perluasan jaringan Alfamidi, khususnya di Indonesia Timur, yang bertujuan untuk membuka 200 toko baru. Pada saat yang sama, Lawson akan fokus di Jawa sekaligus memanfaatkan infrastruktur Alfamidi yang ada,” ungkap Christine. Christine merekomendasikan untuk
buy saham AMRT dengan target harga Rp 3.200 per saham dan
buy saham MIDI dengan target harga Rp 520 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati