JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII/BNII) mengawali penutupan kuartal I tahun ini dengan hasil kinerja yang cukup apik. Hal ini bisa dilihat dari laba bersih per saham atau earning per share (EPS) yang mengalami kenaikan 16%. Hingga akhir Maret lalu, EPS BNII sebesar Rp 5,49 per saham. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp 3,61 per efek. Dato' Khairussaleh Ramli, Direktur Utama BNII, lewat keterangan resminya menyatakan, pertumbuhan simpanan nasabah yang kuat, peningkatan pada portofolio UKM, KPR dan pembiayaan kendaraan roda empat, profitabilitas pada WOM dan perbaikan pada keseluruhan kualitas aset memiliki andil penting untuk torehan kinerja perusahaan. "Hal - hal itu yang menjadi pendukung utama kinerja kami," imbuhnya. Pendapat itu mengacu pada jumlah simpanan nasabah yang mampu mencatat kenaikan 24%, dari sebelumnya Rp 72 triliun menjadi Rp 89,3 triliun. Giro tumbuh sebesar 13% menjadi Rp14 triliun, Tabungan tumbuh sebesar 20% menjadi Rp19,3 triliun dan Deposito tumbuh 28% menjadi Rp56 triliun. Sementra suplemen lain yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan, seperti kredit yang tumbuh 14% selama kuartal pertama 2013, dari Rp69,8 triliun pada Maret 2012 menjadi Rp79,7 triliun pada Maret 2013. UKM tumbuh signifikan dari Rp17,1 triliun menjadi Rp23,7 triliun atau naik 39% dibanding periode sebelumnya. Melihat kondisi ini, manajemen optimistis mampu menyelesaikan tugas tahun ini dengan baik. Bank yang memiliki kode saham BNII ini akan terus memfokuskan bisnisnya pada lini pembiayaan demi memuluskan targetnya tahun ini. "Kompetisi pasar dan pembatasan suku bunga simpanan mengharuskan kami untuk menetapkan strategi baru bagi pertumbuhan simpanan nasabah,” ujar Dato’. Rinciannya, untuk meningkatkan basis nasabah yang ada di ritel, UKM dan global wholesale BII akan mengoptimalkan cross sell dan referral bersama dengan pendekatan konsep komunitas telah menghasilkan pertumbuhan simpanan nasabah sebesar 24% pada kuartal pertama 2013.
Laba bersih per saham BII naik 16%
JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII/BNII) mengawali penutupan kuartal I tahun ini dengan hasil kinerja yang cukup apik. Hal ini bisa dilihat dari laba bersih per saham atau earning per share (EPS) yang mengalami kenaikan 16%. Hingga akhir Maret lalu, EPS BNII sebesar Rp 5,49 per saham. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp 3,61 per efek. Dato' Khairussaleh Ramli, Direktur Utama BNII, lewat keterangan resminya menyatakan, pertumbuhan simpanan nasabah yang kuat, peningkatan pada portofolio UKM, KPR dan pembiayaan kendaraan roda empat, profitabilitas pada WOM dan perbaikan pada keseluruhan kualitas aset memiliki andil penting untuk torehan kinerja perusahaan. "Hal - hal itu yang menjadi pendukung utama kinerja kami," imbuhnya. Pendapat itu mengacu pada jumlah simpanan nasabah yang mampu mencatat kenaikan 24%, dari sebelumnya Rp 72 triliun menjadi Rp 89,3 triliun. Giro tumbuh sebesar 13% menjadi Rp14 triliun, Tabungan tumbuh sebesar 20% menjadi Rp19,3 triliun dan Deposito tumbuh 28% menjadi Rp56 triliun. Sementra suplemen lain yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan, seperti kredit yang tumbuh 14% selama kuartal pertama 2013, dari Rp69,8 triliun pada Maret 2012 menjadi Rp79,7 triliun pada Maret 2013. UKM tumbuh signifikan dari Rp17,1 triliun menjadi Rp23,7 triliun atau naik 39% dibanding periode sebelumnya. Melihat kondisi ini, manajemen optimistis mampu menyelesaikan tugas tahun ini dengan baik. Bank yang memiliki kode saham BNII ini akan terus memfokuskan bisnisnya pada lini pembiayaan demi memuluskan targetnya tahun ini. "Kompetisi pasar dan pembatasan suku bunga simpanan mengharuskan kami untuk menetapkan strategi baru bagi pertumbuhan simpanan nasabah,” ujar Dato’. Rinciannya, untuk meningkatkan basis nasabah yang ada di ritel, UKM dan global wholesale BII akan mengoptimalkan cross sell dan referral bersama dengan pendekatan konsep komunitas telah menghasilkan pertumbuhan simpanan nasabah sebesar 24% pada kuartal pertama 2013.