KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 122,79% year on year (yoy) menjadi US$ 218,14 juta, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$ 97,91 juta. Peningkatan laba tersebut salah satunya disumbang oleh naiknya pendapatan bersih sebesar 12,95% yoy menjadi US$ 2,44 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$ 2,16 miliar. Pendapatan PGAS terutama berasal dari distribusi gas bumi yang mencapai US$ 1,93 miliar dan disusul oleh penjualan gas dan minyak sebesar US$ 441,68 juta. "Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama dalam siaran pers pada Senin (12/11).
Selain itu, terdapat tambahan laba dari ventura bersama sebesar US$ 48,23 juta, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$ 34,47 juta. Tercatat berdasarkan laporan keuangan PGAS di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/11), ada empat ventura bersama yang dimiliki PGAS yakni Transgasindo yang bergerak di bidang transportasi gas, Regas yang didirikan untuk pengelolaan fasilitas
floating storage and regasification terminal (FSRT). Unimar yang bergerak dibidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas. Perkasa, bergerak dalam bidang jasa perbengkelan, pembinaan dan penyaluran jasa tenaga kerja. Selama periode Januari-Oktober 2018, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 828,98 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dengan rinciannya, volume gas distribusi sebesar 800,10 mmscfd dan volume transmisi gas bumi sebesar 28,88 mmscfd. Rachmat mengatakan, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. Meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat. PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Pada kuartal III-2018, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 35,75 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.516,70 km atau setara dengan 80% dari jaringan pipa gas bumi hilir nasional. Dari infrastruktur tersebut, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN. Pelanggan Gas Bumi PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong, Papua Barat. Saat ini, PGN juga telah mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi melalui 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU). Selain itu, untuk menunjang penyaluran serta kehandalan jaringan dan pasokan gas ke Pelanggan, PGN juga mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung. Pada tahun ini, PGN juga banyak melakukan terobosan seperti program 360 degree solution. Dalam program ini, PGN dapat menghadirkan gas bumi dari hulu hingga hilir sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai segmen pengguna gas. PGN memiliki Saka Energy yang menyediakan gas bumi di sektor hulu. PGN juga mengembangkan produk gas bumi yakni liquefied natural gas (LNG) yang dilakukan oleh PT PGN LNG Indonesia. PGAS menyalurkan CNG melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia.
"Investasi infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah," ungkap Rachmat. Sejumlah proyek infrastruktur sedang digarap PGN, mulai dari proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km. Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau. PGN juga mengembangkan pipa gas bumi di Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km. PGN juga masih dalam proses membangun jaringan pipa distribusi gas bumi di Pasuruan, Mojokerto. "PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik," tutup Rachmat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati