Laba bersih Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik 28,87% di kuartal I-2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara  Tbk (PGAS) mencatatkan laba bersih yang dapat distribusikan ke entitas induk senilai US$ 61,57 juta sepanjang kuartal I-2021. Jika dirupiahkan, laba bersih PGAS setara dengan Rp 870 miliar (kurs Rp 14.147 per dolar AS).

Realisasi ini naik 28,87% dari laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$ 47,77 juta.

Namun, kenaikan laba bersih ini tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan. Emiten pelat merah ini membukukan pendapatan senilai US$ 733,15 juta, turun 16,09% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 873,80 juta


Direktur Keuangan Perusahaan Gas Negara Arie Nobelta Kaban mengungkapkan,  sepanjang kuartal I-2021, PGAS masih menghadapi ketidakpastian kondisi global dan nasional akibat pandemi Covid-19.

Prospek permintaan gas bumi masih menjanjikan ke depan, diperkirakan akan ada peningkatan permintaan sampai sekitar 550 juta ton per tahun pada tahun 2030. PGAS akan berupaya untuk meningkatkan ekspansi bisnis (Liquefied natural gas, termasuk LNG retail.  

Baca Juga: PGN berkomitmen tekan emisi karbon

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Perusahaan Gas Negara, Syahrial Mukhtar mengatakan, pihaknya akan membangun infrastruktur dan aset-aset yang dibutuhkan untuk mengelola LNG retail.

Untuk pasar domestik, bisnis LNG akan memiliki kontribusi besar melalui proyek konversi bahan bakar minyak (BBM) ke LNG untuk pembangkit listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan wilayah-wilayah yang belum terjangkau pipa gas khususnya di wilayah timur Indonesia. 

 
PGAS Chart by TradingView

Untuk pasar luar negeri, konstituen Indeks Kompas100 ini juga tengah melakukan pendekatan dengan pemain LNG di negara-negara target seperti Filipina, Myanmar, Vietnam dan Thailand.

“LNG akan berperan semakin besar untuk menjaga kehandalan pasokan gas untuk konsumen,” terang Syarial, Senin (3/5).

Selain potensi bisnis LNG, PGAS akan berperan aktif mendukung program Refinery Development Master Plan (RDMP) kilang, salah satunya dengan membangun fasilitas Small Land-Based LNG Regasification Terminal di Cilacap yang diestimasikan dapat menghasilkan volume ramp-up sampai dengan 111 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD)

Dalam jangka menengah, PGAS juga tengah membangun infrastruktur pipa gas Senipah-Balikpapan untuk memenuhi kebutuhan Kilang Balikpapan. Pipa Senipah-Balikpapan diestimasikan dapat mendukung penyaluran gas yang efisiensi untuk kilang dengan volume ramp up sampai 194 MMSCFD. Kedua infrastruktur gas untuk kilang tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2023.

Arie melanjutkan, PGAS juga berupaya melakukan efisiensi beban operasional di berbagai proses bisnis. Sepanjang kuartal pertama 2021, PGAS sukses menekan pengeluaran dan beban.

Beban pokok pendapatan misalnya, menurun 9,4% menjadi US$ 531,66 juta. Beban niaga dan infrastruktur menurun 2,97% menjadi US$ 72,9 juta. Beban umum dan administrasi terkoreksi 18,54% menjadi US$ 35,85 juta. Beban lain-lain bahkan menyusut 91,79% dari semula US$ 12,54 juta menjadi US$ 1,03 juta.

Selanjutnya: PGN targetkan pemulihan bisnis gas bumi tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi