JAKARTA. Lesunya pasar batubara berbuntut loyonya peforma sejumlah emiten batubara. Tak terkecuali PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Perusahaan pelat merah ini kesulitan untuk mengerek penjualan dan berakibat merosotnya laba bersih.Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih PTBA sepanjang 2013 merosot 37,24% menjadi Rp 1,82 triliun. Adapun, pada 2012 laba bersih perusahaan mencapai Rp 2,9 triliun.Penyebab penurunan laba ini adalah penjualan yang tidak maksimal. Hal ini tercermin dari menyusutnya angka penjualan dari Rp 11,59 triliun menjadi Rp 11,2 triliun. Di saat yang sama, porsi beban pokok penjualan yang harus ditanggung bertambah.Tahun lalu, porsi beban pokok penjualan mencapai 69% dari total penjualan. Nilainya sebesar Rp 7,75 triliun. Sedangkan pada 2012, porsinya hanya 56% atau sekitar Rp 6,5 triliun.Akibatnya, laba kotor perseroan pun anjlok dari Rp 5,08 triliun menjadi Rp 3,46 triliun. Ditambah dengan sejumlah beban lain, maka laba bersih PTBA pun longsor. Alhasil, laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun merosot dari Rp 1.262 menjadi Rp 822.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba bersih PTBA longsor 37,24%
JAKARTA. Lesunya pasar batubara berbuntut loyonya peforma sejumlah emiten batubara. Tak terkecuali PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Perusahaan pelat merah ini kesulitan untuk mengerek penjualan dan berakibat merosotnya laba bersih.Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih PTBA sepanjang 2013 merosot 37,24% menjadi Rp 1,82 triliun. Adapun, pada 2012 laba bersih perusahaan mencapai Rp 2,9 triliun.Penyebab penurunan laba ini adalah penjualan yang tidak maksimal. Hal ini tercermin dari menyusutnya angka penjualan dari Rp 11,59 triliun menjadi Rp 11,2 triliun. Di saat yang sama, porsi beban pokok penjualan yang harus ditanggung bertambah.Tahun lalu, porsi beban pokok penjualan mencapai 69% dari total penjualan. Nilainya sebesar Rp 7,75 triliun. Sedangkan pada 2012, porsinya hanya 56% atau sekitar Rp 6,5 triliun.Akibatnya, laba kotor perseroan pun anjlok dari Rp 5,08 triliun menjadi Rp 3,46 triliun. Ditambah dengan sejumlah beban lain, maka laba bersih PTBA pun longsor. Alhasil, laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun merosot dari Rp 1.262 menjadi Rp 822.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News