KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mencatatkan pertumbuhan pendapatan, tetapi laba bersih PT Sarana Menara Nusantara Tbk (
TOWR) masih belum bebas dari tekanan hingga kuartal III-2023. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TOWR mencapai Rp 2,41 triliun per 30 September 2023. Ini turun 5,20% secara tahunan atau
Year on Year (YoY) menjadi Rp 2,55 triliun. Tekanan itu utamanya berasal membengkaknya beban pokok pendapatan TOWR. Sepanjang periode Januari–September 2023 beban pokok entitas Grup Djarum ini naik 12,91% YoY menjadi Rp 2,46 triliun.
Kendati begitu, laba usaha TOWR masih bertumbuh 7,22% secara tahunan menjadi Rp 5,25 triliun. Adapun per September 2022, laba usaha TOWR mencapai Rp 4,90 triliun.
Baca Juga: Sarana Menara (TOWR) Didukung Bisnis Fiber Optik, Cek Rekomendasi Sahamnya Dari
top line, pendapatan TOWR juga bertumbuh. Per September 2023, pendapatan TOWR mencapai Rp 8,71 triliun atau naik 7,55% secara tahunan dari Rp 8,10 triliun. Rinciannya, pendapatan sewa TOWR berkontribusi sebesar Rp 7,89 triliun. Raihan tersebut meningkat 6,54% secara tahunan dari Rp 7,4 triliun di periode Januari-September 2022. Pendapatan jasa dan lainnya menyumbang Rp 826,41 miliar atau tumbuh 18,21% YoY. Segmen ini berisikan wireline, Very Small Aperture Terminal (VAST), International Private Leased Circuit (IPLC) dan managed services. Di samping itu, total ekuitas TOWR per 30 September 2023 mencapai Rp 16,08 triliun. Angka tersebut meningkat 11,52% dari posisi 31 Desember 2022 di Rp 14,43 triliun.
Kemudian liabilitas TOWR juga naik dari 31 Desember 2022 di Rp 51,19 triliun menjadi Rp 52,13 triliun per 30 September 2023. Angka tersebut meningkat 1,82%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari