JAKARTA. Kinerja emiten properti sepanjang tahun 2015 mengalami perlambatan lantaran dihadapkan dengan tantangan berat. Lesunya kondisi ekonomi dan gejolak nilai tukar membuat pendapatan maupun laba bersih emiten sektor ini tergerus. Tahun lalu, rata-rata pendapatan yang berhasil dicatatkan 12 emiten properti hanya tumbuh 3,3%. Sedangkan laba bersih rata-rata emiten tersebut merosot 37% dibanding dengan tahun sebelumnya. Dari kedua belas emiten tersebut, hanya dua yang mampu mencetak kinerja positif yakni PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI). PPRO mencetak laba bersih Rp 300,3 miliar, melesat hingga 183% dari tahun sebelumnya. Ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan hingga 171% menjadi Rp 1,51 triliun. Adapun MKPI membukukan pertumbuhan laba bersih 103% jadi Rp 889,6 miliar sejalan dengan melonjaknya pendapatan perseroan hingga 81,7%.
Laba bersih sektor properti anjlok 37% di 2015
JAKARTA. Kinerja emiten properti sepanjang tahun 2015 mengalami perlambatan lantaran dihadapkan dengan tantangan berat. Lesunya kondisi ekonomi dan gejolak nilai tukar membuat pendapatan maupun laba bersih emiten sektor ini tergerus. Tahun lalu, rata-rata pendapatan yang berhasil dicatatkan 12 emiten properti hanya tumbuh 3,3%. Sedangkan laba bersih rata-rata emiten tersebut merosot 37% dibanding dengan tahun sebelumnya. Dari kedua belas emiten tersebut, hanya dua yang mampu mencetak kinerja positif yakni PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI). PPRO mencetak laba bersih Rp 300,3 miliar, melesat hingga 183% dari tahun sebelumnya. Ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan hingga 171% menjadi Rp 1,51 triliun. Adapun MKPI membukukan pertumbuhan laba bersih 103% jadi Rp 889,6 miliar sejalan dengan melonjaknya pendapatan perseroan hingga 81,7%.