Laba bersih Semen Batujara Persero (SMBR) menyusut 69% sepanjang semester I-2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Semen Baturaja Persero (SMBR ) menyusut 69% menjadi Rp 7,5 miliar dari Rp 24,1 miliar.  Kondisi ini disebabkan meningkatnya beban luar usaha berupa beban keuangan dan pajak penghasilan badan.

Perseroan akan terus melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak kinerja SMBR di semester II-2019 dengan meningkatkan penjualan dan program efisiensi biaya produksi dan biaya usaha.

Diantaranya melalui penurunan biaya energi dengan menggunakan nilai kalori batubara yang lebih optimal dan penurunan indeks penggunaan bahan baku utama.


Adapun pendapatan SMBR pada Semester I-2019 tumbuh 6% di nilai Rp 833,5 miliar dari Rp 783,5 miliar di tahun 2018.

Dengan berbagai efisiensi yang dilaksanakan sepanjang semester I-2019, perseroan juga berhasil menurunkan beban pokok penjualan sebesar 9% sehingga laba kotor perseroan naik menjadi Rp 334,5 miliar dari Rp 237,5 miliar di tahun 2018.

Laba usaha perseroan juga meningkat di nilai Rp 92 miliar dari Rp 89,7 miliar di tahun 2018.

Di sisi lain, SMBR berhasil meningkatkan volume penjualan pada Semester I-2019 sebesar 883.622 ton atau meningkat 2% dari 863.984 ton dari periode sebelumnya.

Lalu marketshare perseroan di wilayah Sumbagsel meningkat 5% menjadi 35% dari periode sebelumnya.

Sepanjang Semester I 2019, permintaan semen nasional masih menunjukkan penurunan sebesar 2,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018.

Bahkan untuk wilayah Sumbagsel yang menjadi basis utama pasar SMBR, permintaan semen mengalami penurunan sebesar 13,4% dibandingkan 2018.

“Saat ini market share SMBR terbesar berada di Sumsel yang saat ini mencapai 63% dan Lampung yang mencapai 24%," ucap Direktur Utama SMBR Jobi Triananda Hasjim dalam siaran persnya, Kamis (1/8), .

Dengan peningkatan kinerja penjualan SMBR pada semester I 2019 dan melihat potensi pertumbuhan di semester II-2019, SMBR masih optimis meningkatkan penjualan semen pada tahun 2019 secara signifikan dibandingkan tahun 2018.

“Kami optimis permintaan semen akan terus meningkat di semester II-2019, tentunya didukung dengan dimulainya proyek pembangunan infrastruktur pada pertengahan tahun, setelah sebelumnya sempat tertunda di semester I karena hari raya lebaran dan pemilu 2019," tutup Jobi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .