KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mencatatkan penurunan laba hingga kuartal III 2019. Emiten semen pelat merah ini harus merelakan labanya turun menjadi Rp 22,72 miliar atau tergerus 44,42%. Pada periode yang sama tahun 2018, SMBR berhasil membukukan laba sebesar Rp 40,88 miliar.

Tekanan laba ini terjadi meski pendapatan bersih SMBR justru naik 3,75% menjadi Rp 1,42 triliun. Beban pokok pendapatan SMBR pun sebenarnya turun 11% menjadi Rp 833,56 miliar.

Laba SMBR tergerus akibat kenaikan beban penjualan, beban umum dan administrasi, dan beban keuangan. SMBR pun mencatat penurunan pendapatan keuangan jika dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun lalu.

GAGASAN: Bencana Sumatera dan Kebisingan Media Sosial

Baca Juga: SMCB bukukan laba bersih Rp 134 miliar di kuartal-III tahun ini

Beban penjualan SMBR naik tajam 117,7% menjadi Rp 225,38 miliar. Beban umum dan administrasi yang naik 11,5% menjadi Rp 201,86 miliar. Beban keuangan juga ikut naik 17,47% secara tahunan menjadi Rp 110,88 miliar.

Jika menilik lebih detail pada laporan keuangan, penjualan semen bungkus kepada pihak ketiga menjadi kontributor utama pendapatan, yakni mencapai Rp 1,12 triliun atau 78,6% dari total pendapatan.

Jumlah ini naik 11,63% bila dibandingkan dengan realisasi penjualan semen bungkus kepada pihak ketiga hingga akhir kuartal III 2018.

Penjualan terbesar selanjutnya disumbang oleh penjualan semen curah terhadap pihak ketiga yakni sebesar Rp 289,42 miliar, disusul penjualan terak sebesar Rp 14,43 miliar, jasa pengangkutan sebesar Rp 3,3 miliar, dan penjualan white clay senilai Rp 1,27 miliar.

smBaca Juga: Penjualan Semen Baturaja (SMBR) mencapai 65% target hingga September 2019

Per 30 September, SMBR memiliki aset sebesar Rp 5,6 triliun. Jumlah ini terdiri atas liabilitas sebesar Rp 2,13 triliun dan ekuitas sebesar Rp 3,46 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News