KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 39,62% sepanjang tahun 2024 secara tahunan (YoY).

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer menilai kinerja ini solid dan berada sedikit di atas ekspektasi pasar. Peningkatan ini terutama ditopang oleh efisiensi operasional dan stabilitas margin di tengah volatilitas harga CPO global.

Dari sisi fundamental, pencapaian ini memperkuat posisi keuangan SMAR dan memberikan ruang lebih luas untuk ekspansi maupun pembagian dividen ke depan,” ujar Miftahul.

Ingin Mendalami Kondisi Ekonomi? Yuk Langganan Business Insight

Dari sisi valuasi, ia menilai saham SMAR masih menarik. “Kami menilai saham SMAR saat ini masih tergolong menarik dengan potensi undervalued (PE 8x & PBV 0.5x), mengingat pertumbuhan laba yang positif namun belum sepenuhnya tercermin dalam harga sahamnya,” jelasnya.

Baca Juga: Sinar Mas Agro (SMAR) Bagikan Dividen Interim Rp 301,58 Miliar, Intip Jadwalnya

Ia menambahkan, kondisi fundamental yang membaik memberi ruang bagi SMAR untuk memperbesar peluang ekspansi usaha, sekaligus memperkuat daya saingnya di pasar domestik maupun ekspor. 

Menurut Miftahul, hal ini menjadi katalis tambahan selain potensi pembagian dividen yang lebih tinggi akibat peningkatan laba. Prospek jangka menengah juga dinilai menjanjikan, tetapi sejumlah faktor eksternal tetap perlu dicermati investor.

Baca Juga: Naik 39,62%, Sinar Mas Agro (SMAR) Catat Laba Bersih Rp 1,27 Triliun di Tahun 2024

“Ke depan, faktor dinamika harga CPO global, kebijakan ekspor minyak sawit, dan potensi aksi korporasi seperti akuisisi lahan atau ekspansi produk turunan kami kira menjadi tolak ukur utama pertumbuhan kinerja kepadanya,” tambahnya.

Melihat keseluruhan indikator–baik dari sisi kinerja, valuasi, hingga prospek ke depan–Kiwoom Sekuritas memberikan rekomendasi akumulasi beli (accumulate) untuk saham SMAR dengan target harga di kisaran Rp 4.000 - Rp 4.500 untuk 6 - 12 bulan ke depan.

Baca Juga: SMAR Anggarkan Capex Rp 3 Triliun pada Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News