Laba bersih Superkrane (SKRN) turun, meski pendapatan bersih naik 16% di tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) telah merilis laporan keuangan tahun 2018. Dari laporan kinerja tersebut laba bersih SKRN belum mampu ditolong oleh kenaikan revenue.

Eddy Gunawan, Corporate Secretary SKRN mengakui bahwa dari segi revenue capaian perseroan di 2018 terbilang memang memuaskan. "Hanya saja di laba bersih turun drastis, untuk itu tahun ini harus kerja lebih keras lagi," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/4).

Berdasarkan laporan tersebut, pendapatan bersih SKRN tumbuh 16% year on year (yoy) menjadi Rp 560 miliar di 2018, dimana pada tahun sebelumnya hanya Rp 480 miliar. Pada beban pokok penjualan terjadi pembengkakan 18% dari Rp 307 miliar di 2017 menjadi Rp 363 miliar di 2018.

Untuk itu laba kotor SKRN tercatat sebanyak Rp 197 miliar di 2018, atau naik 14% dari tahun sebelumnya. Namun demikian pos pendapatan lainnya yang berdasarkan keterangan annual report tersebut berasal dari usaha sewa alat berat, kapal dan lainnya terjadi penurunan 33% yoy menjadi Rp 56 miliar.

Belum lagi SKRN harus menanggung pembengkakan beban pajak penghasilan lebih dari dua kali lipat, dari Rp 21 miliar di 2017 menjadi Rp 58 miliar di 2018. Alhasil laba bersih emiten penyewa krane dan jasa konstruksi ini harus turun 31% menjadi Rp 64 miliar, dimana pada tahun 2017 bottomline perusahaan bisa mencapai Rp 93 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .