Laba bersih Surya Semesta Internusa (SSIA) merosot 97%, ini sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) meraup pendapatan Rp 3,68 triliun sepanjang tahun 2018. Pendapatan ini tumbuh 12,54% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,27 triliun.

Peningkatan pendapatan SSIA disebabkan oleh pendapatan konstruksi yang naik 14,8% year on year (yoy) menjadi Rp 2,44 triliun pada akhir 2018. Selanjutnya dari perhotelan naik 14,8% yoy menjadi Rp 799,7 miliar. Sementara itu, lini bisnis properti SSIA meningkat sekitar 6,5% yoy menjadi Rp 439,4 miliar karena ada penjualan tanah sebesar 8,6 hektare (ha).

EBITDA SSIA juga tercatat tumbuh 12,2% yoy menjadi Rp 452,5 miliar. Namun margin EBITDA masih stagnan di level 12,3%. Beban penjualan juga meningkat 18% yoy menjadi Rp 60,33 miliar di akhir 2018.


Namun, laba bersih SSIA justru terjun 96,8% menjadi Rp 37,7 miliar dari sebelumnya Rp 1,18 triliun. Penurunan drastis ini terjadi karena SSIA tidak lagi mencatat pendapatan lainnya seperti tahun lalu.

Tahun lalu, Surya Semesta meraup pendapatan lainnya sebesar Rp 1,82 triliun. Pendapatan lainnya ini berasal dari keuntungan penjualan investasi dan pengalihan hak atas aset yang mencapai Rp 1,73 triliun. Pada tahun 2017, SSIA lewat entitas anak, yakni PT Karsa Sedaya Sejahtera dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan PT Astratel Nusantara sehubungan dengan penjualan hak-hak tertentu dalam PT Bhaskara Utama Sedaya dan PT Lintas Marga Sedaya.

Karsa Sedaya Sejahtera dan NRCA menjual dan mengalihkan hak atas aset KSS dan NRC secara eksklusif kepada Astratel. Inilah yang menyebabkan laba bersih SSIA melonjak di tahun 2017 dan turun drastis di tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati